Ungkapan Budaya dalam Upacara Menyambut Marapulai Dalam Tari Nan Di Nanti

Wahida Wahyuni, Ninon Syofia, Syaiful Erman

Abstract


Tari Nan Di Nanti merupakan sebuah interpretasi artistik dari prosesi tradisi Mananti Marapulai, yang merupakan bagian dari adat pernikahan masyarakat Minangkabau. Tari ini berfungsi sebagai medium untuk merepresentasikan kekayaan budaya melalui gerak, kostum, dan tata rias yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal. Mananti Marapulai adalah prosesi yang menggambarkan momen penantian keluarga pengantin wanita terhadap kedatangan pengantin pria, yang sarat dengan simbol-simbol budaya dan adat istiadat. Karya tari ini berupaya menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan pendekatan estetika kontemporer tanpa kehilangan esensi dari makna prosesi tersebut. Dalam koreografi, tari Nan Di Nanti menonjolkan dinamika antara kesabaran, harapan, dan keagungan adat yang tercermin dalam gerakan yang lemah gemulai namun penuh makna. Musik pengiringnya mengadopsi alat musik tradisional Minangkabau seperti talempong dan saluang, yang memberikan nuansa ritual dan sakral pada keseluruhan pementasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana interpretasi modern terhadap tradisi Mananti Marapulai dapat memperkaya seni pertunjukan tari kontemporer, sekaligus menjadi sarana pelestarian budaya. Karya tari ini juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan tradisi lokal kepada khalayak yang lebih luas, baik dalam konteks nasional maupun internasional.

Keywords


Tradisi; Mananti Marapulai; dan Kehormatan

Full Text:

PDF

References


Azam, M. S., Maniam, S., & Saearani, M. F. T. (2022). Batu Tumbuk as a New Creation Dance: Art and Culture Preservation Through Time. Gelar Jurnal Seni Budaya, 20(1), 1–8. https://doi.org/10.33153/glr.v20i1.4019

Dibia, I. W., Widaryanto, F. X., Suanda, E., & Latief, H. (2006). Tari komunal: buku pelajaran kesenian Nusantara. Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. https://books.google.co.id/books?id=hsp7QwAACAAJ

Dou, X., Lin, J., & Ge, J. (2021). Improvisational Dance-Based Psychological Training of College Students’ Dance Improvement. Frontiers in Psychology, 12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.663223

Hadi, Y. S. (2003). Mencipta Lewat Tari. In Yogyakarta: Manthili Yogyakarta.

Hadi, Y. S. (2012). Koreografi: Bentuk-Teknik-Isi. Dwi-Quantum.

Hawkins, A. M. (1990). Mencipta Lewat Tari. Terj. Y Sumandiyohadi. Yogyakarta.

Krier, J. (2000). The Marital Project: Beyond the Exchange of Men in Minangkabau Marriage. American Ethnologist, 27(4), 877–897. https://doi.org/10.1525/ae.2000.27.4.877

Mubarak, R. K., Faisal, F., & Rahman, A. (2023). Optimization of the Sharia Supervisory Board in Its Supervisory Function on Sharia Principles (A Study on Sharia Banking in Lhokseumawe City). International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 10(9), 76. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v10i9.5018

Murgiyanto, S. (2016). Kritik pertunjukan dan pengalaman keindahan. Pascasarjana IKJ Dan Komunikasi Senrepita Yogyakarta.

Nordin-Bates, S. M. (2019). Striving for Perfection or for Creativity? Journal of Dance Education, 20(1), 23–34. https://doi.org/10.1080/15290824.2018.1546050

Ørbæk, T. (2021). Bodily Learning Through Creating Dance: Student Teachers’ Experiences From Norwegian Physical Education Teacher Education. Frontiers in Sports and Active Living, 3. https://doi.org/10.3389/fspor.2021.758944

Pijoh, F. E., Melo, I. J., Hs., F., & Adama, N. A. (2023). Legal Study of Anti-Monopoly Activities and Fair Business Competition in the Business World. Technium Social Sciences Journal, 49(1), 56–62. https://doi.org/10.47577/tssj.v49i1.9780

Putra, R. A., & Rahayu, M. I. F. (2024). Samawa Indigenous Marriage Law: Harmonizing Local Wisdom With National Law. Al-Ishlah Jurnal Ilmiah Hukum, 27(1), 76–91. https://doi.org/10.56087/aijih.v27i1.458

Thinh, D. H. Q., Sriraj, W., Mansor, M., Tan, K. L., Irawan, C., Kurnianda, J., Nguyen, Y. P., Ong-Cornel, A. B., Hadjiat, Y., Moon, H., & Javier, F. O. (2018). Patient and Physician Satisfaction With Analgesic Treatment: Findings From the Analgesic Treatment for Cancer Pain in Southeast Asia (ACE) Study. Pain Research and Management, 2018, 1–8. https://doi.org/10.1155/2018/2193710

Vukadinović, M. (2013). An Audience’s Subjective Experience of the Freedom of Artistic Expression in Different Dance Forms From the Perspective of the Cultural Psychology of Creativity. Universitas Psychologica. https://doi.org/10.11144/javeriana.upsy12-3.asef

Wiharsih, R., Kusnadi, & Sofa, T. M. (2021). The Effect of the Synectic Model on Creativity Development of Students’ Dance Works. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210602.049

Wijaya, S. (2019). Indonesian Food Culture Mapping: A Starter Contribution to Promote Indonesian Culinary Tourism. 6(1). https://doi.org/10.1186/s42779-019-0009-3




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/bcdk.v8i1.4868

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 

E-ISSN: 2807-3622, P-ISSN: 2355-5149 | DOI: 10.26887/bcdk.
Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/index
Email: bercadik@isi-padangpanjang.ac.id | jurnal.isipp@gmail.com
Editor in Chief: Prof. Dr. Andar Indra Sastra, M.Hum 
Publisher: LPPM ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.