TRADISI MALAMANG DALAM PROSESI ACARA MAULID NABI SAW DI PARIAMAN

Siska Aprisia, Susas Rita Loravianti, Febri Yulika

Abstract


ABSTRACT

 

Malamang rite is an artwork inspired from the cultural phenomenon in Pariaman. That cultural phenomenon is the ritual of prophet Muhammad’s mauled ceremony, that is always conducted routinely particularly in surau. The sequence of that ritual consists of salawaik dulang, badikiah, baretong, arak-arakan (procession), and bajambua. One of traditions that cannot be forgotten is malamang. The phenomenon occurred in Pariaman society is then processed into art creative concept that uses parts of that ritual symbolically. Salawaik dulang, badikiah, baretong, arak-arakan (procession), and bajambua become the basis of creation by taking only the certain parts. From that art creative concept, it’s then born the dance of malamang rite in the form of the performance of Indonesian modern dance. Meanings resulted from the dance performance of this malamang rite comprise of several things namely: (1) social status; (2) self-respect; (3) people’s economy; and (4) inner conflict. All those meanings are present symbolically or directly in the artwork.


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Adirozal. 1995. “Pengantar Tata Teknik Pentas.” Buku ajar, ASKI Padang-panjang.

Daryusti. 2008. “Seni Budaya Berke-lanjutan dalam Kehidupan Ma-syarakat.” Padang panjang: STSI Padangpanjang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yog-yakarta: Elkahi.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2012. Koreografi Bentuk Teknik dan Isi. Yogya-karta: Cipta Media.

Hidajat, Robby. 2001. Koreografi dan Kreativitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia Suryodiningratan.

Hulda. 2003. “Buku Ajar Analisa Gerak Tari dan Karakter.” Padang-panjang: Sekolah Tinggi Seni In-donesia Padangpanjang.

Nuraini dan Hulda. 1984. “Komposisi Tari.” Padangpanjang: ASKI Pa-dangpanjang.

Sachari, Agus. 2002. Estetika, Makna Simbol dan Daya. Bandung: Pe-nerbit ITB.

Smith, Jacquline. 1985. Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru.Terj. Ben Suharto. Yogya-karta: Ikalasti.

Soedarsono. 1997. Tari-tarian Indonesia I. Proyek Pengembangan Media Kebudayaan. Direktorat Jendral Kebudayaan. Departemen Pendi-dikan dan Kebudayaan. Jakarta.

http.id.Wikipedia.org/wiki/Ritus. Diakses pada tanggal 5 Juni 2014.

http//Kbbi.web.id/selawat dulang. Di-unduh pada tanggal 8 April 2016.

http://id.shvoong.com Diakses pada tanggal 12 Juli 2013.

http.id.Wikipedia.org/wiki/Ritus). Diakses pada tanggal 5 Juni 2014 pukul 20:00.

http:// id.wikipedia.org/wiki/Tata-rias-wajah) di unduh tanggal 15 Agus-tus 2014.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/bcdk.v3i1.536

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 

E-ISSN: 2807-3622, P-ISSN: 2355-5149 | DOI: 10.26887/bcdk.
Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/index
Email: bercadik@gmail.com | bercadik@isi-padangpanjang.ac.id
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn
Publisher: Program Pasca Sarjana ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.