Dzikrullah Sebagai Sumber Kreativitas Musik Genre Melayu Bernuasa Islam
Abstract
Dzikrullah merupakan karya yang terinspirasi dari ritual keagamaan Ratik Togak yang terdapat di daerah Kuantan Singingi Provinsi Riau. Ratik togak merupakan kesenian ritual bernuansa Islami yang gunanya untuk mengingat kebesaran Allah SWT dengan cara Zikir bersama. Amalan zikir dan tahlil ini dilakukan masyarakat sambil berdiri yang pembacaannya dilakukan bersama dengan cara berulang-ulang yang terlebih dahulu diawali oleh Mursyid dengan tempo yang lambat kemudian dilakukan bersama-sama dengan tempo yang semakin lama semakin cepat dan kembali berubah kepada tempo yang lambat. Ratik Togak memiliki dua bentuk irama atau melodi yang dimainkan secara berulang ulang dari awal sampai akhir pertunjuka. Berdasarkan pengamatan, terhadap melodi Ratik Togak pengkarya menemukan bentuk tangga nada minor harmonis, tangga nada minor harmonis ini adalah salah satu skala minor, yang tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala minor harmonis adalah 1- ½,-1-1- ½- 1 ½, -½. Sebagai contoh skala minor harmonis adalah A-B-C-D-E-F-GIS-A. Modus ini akan menjadi ide utama bagi pengkarya untuk menciptakan sebuah bentuk garapan komposisi baru yang akan digarap dengan menggunakan pendekatan Populer dengan Genre Melayu, tanpa menghilangkan unsur spiritual tradisi tersebut sehingga memenuhi standar sebuah seni pertunjukan sesuai dengan selera masa kini.
Kata Kunci: Ritual; Ratik Togak; Agama Islam; Zikir
ABSTRACT
Dzikrullah is a work inspired by the religious ritual of Ratik Togak located in the Kuantan Singingi area of Riau Province. Ratik togak is a ritual art with Islamic nuances which is useful for remembering the greatness of Allah SWT by means of dhikr together. The practice of remembrance and tahlil is done by the community while standing, whose readings are carried out together in a repetitive way which is first initiated by the Mursyid at a slow tempo then carried out together with a tempo that is getting faster and faster and returns to a slow tempo. Ratik Togak has two forms of rhythm or melody that are played repeatedly from the beginning to the end of the performance. Based on observations, the composer found the Ratik Togak melody in the form of a harmonic minor scale, this harmonic minor scale is one of the minor scales, which is composed of eight notes. The interval between successive notes in the harmonic minor scale is 1- ,-1-1- - 1 , -½. An example of a harmonic minor scale is A-B-C-D-E-F-GIS-A. This mode will be the main idea for the artist to create a new form of composition that will be worked on using the Popular approach with the Malay Genre, without losing the spiritual element of the tradition so that it meets the standards of a performing art according to today's tastes.
Keywords : Ritual; Ratik Togak; Islam; dhikr
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Gustian Aat Putra (2017).“Saruan Marhaban”. Laporan karya seni. Padangpanjang: Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Idawati, (2013) “Kajian Estetika Pada Cengkok Melayu”. Propinsi Riau: Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau.
Indrawan Nendi, (2014).“Khusuak Bamuaro”.Padangpanjang: laporan karya seni Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
M Agus Nurcahyo, (2015). “Peran Zikir sebagai media pengelolaan Stres.”Skripsi. Malang: Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Suka Hardjana,, (2004). Musik Antara Kritik dan Apresiasi. Jakarta: Kompas.
Susilo, Y. Edhi, (1998). Sejarah dan perkembangan musik dangdut. Laporan penelitian Yogyakarta: Instutut Seni Indonesia Yogyakarta.
Informan
Pendi, 54 tahun. Wawancara dengan seniman ratik togak 10 juni 2021
Ilyas, 67 tahun. Wawancara dengan seniman ratik togak 20 Agustus 2021
Website/laman
Apresiasi Pertunjukan Ratik Togak di Rokal Hulu Riau.
https://www.youtube.com/watch?v=caNE0NE_Mrg
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/jmen.v1i1.2011
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Visitors