Karya Komposisi Musik “Riuh Berzapin” Inspirasi Filler Zapin Kote Sultan Palembang Singkep Pesisir Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau
Abstract
ABSTRAK
Komposisi musik karawitan “Riuh Berzapin” dilatarbelakangi oleh ketertatikan pengkarya terhadap salah satu lagu yang terdapat pada kesenian Zapin Kote yaitu lagu Sultan Palembang, jenis kesenian Zapin Desa Kote Provinsi Kepulauan Riau. Pengkarya melihat terdapat unsur-unsur musikal yang memiliki banyak potensi garap, baik pada melodi, ritme, maupun syair pada lagu Sultan Palembang, sehingga menjadi ide dasar pengkarya dalam penggarapan komposisi musik karawitan. Proses penggarapan komposisi “Riuh Berzapin”, menggunakan metode pendekatan tradisi. Alasan memilih pendekatan tradisi yaitu ingin mengembangkan kesenian Zapin Kote menjadi sebuah komposisi musik dengan bentuk yang baru namun tidak menghilangkan nilai tradisi dari kesenian aslinya. Penciptaan karya komposisi musik Karawitan “Riuh Berzapin”, tahapan kerja terdiri dari pengamatan, diskusi, pembentukan (sintesis), realisasi dan penyelesaian karya. Komposisi musik “Riuh Berzapin” bernuansa Melayu menyajikan karya dalam dua bentuk atau bagian. Pada bagian pertama, pengkarya mengembangkan irama dari lagu Sultan Palembang dan juga permainan Laram yang terdapat pada lagu Sultan Palembang. Bagian kedua pengkarya mengembangkan melodi yang terdapat pada permainan gambus, dan juga pola ritme melodi pendek atau Filler yang bersifat rapat serta rampak dan energik, dengan penekanan pada melodi gambus dan interaksi gambus dengan pemain instrument lainya serta vokal. Puncak pertunjukan karya “Riuh Berzapin” terdapat pada bagian akhir garapan, dimana pada bagian ini pengkarya menghadirkan permainan meter tiga dengan melodi yang lebih rapat dan energik. Karya “Riuh Berzapin” menyampaikan pesan nasehat kepada para penonton sebagaimana dapat dilihat pada syair-syair yang dinyanyikan. Karya Komposisi musik Karawitan “Riuh Berzapin” digarap dengan menggunakan metode pendekatan Interpretasi Tradisi, menggunakan konsep dasar pengembangan musik Zapin Riau Kepulauan, sehingga memunculkan varian baru musik Zapin. Karya ini dipertunjukkan secara live dengan mematuhi protokol kesehatan di panggung pertunjukan dan disaksikan secara langsung oleh penonton.
Kata Kunci: Riuh Berzapin; Kote; Sultan Palembang
ABSTRACT
The musical composition of "Riuh Berzapin" is motivated by the artist's interest in one of the songs contained in the Zapin Kote art, namely the Sultan of Palembang song, the type of Zapin art in Kote Village, Riau Islands Province. The artist sees that there are musical elements that have a lot of potential to work on, both on the melody, rhythm, and verse in the Sultan of Palembang song, so that it becomes the basic idea of the artist in cultivating musical compositions. The process of cultivating the composition "Riuh Berzapin", using the traditional approach method. The reason for choosing the traditional approach is to develop the art of Zapin Kote into a musical composition with a new form but not to eliminate the traditional value of the original art.
The creation of the Karawitan musical composition "Riuh Berzapin", the stages of work consist of observation, discussion, formation (synthesis), realization and completion of the work. The musical composition "Riuh Berzapin" with Malay nuances presents the work in two forms or parts. In the first part, the artist develops the rhythm of the Palembang Sultan's song and also the Laram game found in the Palembang Sultan's song. The second part of the work develops the melodies found in the gambus playing, as well as the rhythmic patterns of short melodies or Filler which are tight and rampak and energetic, with an emphasis on the melody of the gambus and the interaction of the gambus with other instrument players as well as vocals. The highlight of the performance of the work "Riuh Berzapin" is at the end of the work, where in this section the artist presents a three meter game with a more dense and energetic melody. The work "Riuh Berzapin" conveys a message of advice to the audience as can be seen in the sung poems. The composition of Karawitan music "Riuh Berzapin" was worked on using the Tradition Interpretation approach, using the basic concept of developing Zapin music in Riau Islands, thus creating a new variant of Zapin music. This work is performed live by complying with health protocols on the stage and witnessed by the audience.
Keyword: Riuh Berzapin; Kote; Sultan Palembang
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sal Murgiyanto. 2004. Tradisi Inovasi Beberapa Masalah Tari di Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
Medri Osno dan swastiwi, anstasia wiwik. 2021 Warisan Budaya Tak Benda Tradisi Dan Budaya Melayu Lingga Bunda Tanah Melayu. Daik: Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga.
Awang Permadi. 2015 Tingkat Berhias, Laporan karya seni. Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Rio Eka Putra. 2012 Rase Tak Serupe, Laporan karya seni. Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Rahaya Supanggah. 2009. Bothekan Karawitan II Garap. Surakarta: Program Pascasarjana ISI Surakarta
Betaria Susanti. 2008 Senandung Kasih Dan Budi, Laporan karya seni. Institut Seni Indonesia Padangpanjang
INFORMAN
Zaini, 66 Tahun. Wawancara dengan seniman kesenian tradisi Zapin Kote, 11 September 2021.
Umar, 74 Tahun. Wawancara dengan pemain gambus dari kesenian tradisi Zapin Kote, 11 September 2021.
Muhammad Zulfahmi, 54 tahun, Praktisi Musik Melayu dan Ahli Musik Melayu, Wawancara tanggal 21 Agustus 2021
Sahrul, S.Sos, 39 tahun, praktisi musik zapin Kote, wawancara tanggal 13 Agustus 2021
WEBSITE/ LAMAN
“Zapin Kote” pada festival gemala, youtube: https://www.youtube.com/watch?v=1obO2gGJkD4
“Awang Menunggang Gelombang” oleh riau Rhythm Orchestra, youtube: https://youtu.be/UKCfKSOzl-Y
“Satellite Of Zapin“ oleh Riau Rhythm, youtube: https://www.youtube.co
m/ watch?v=optyi8Y4U-o
Muhammad Zulfahmi, karya Komposisi Musik “Resam Bertaot” youtube: https://youtu.be/ooAv4fXhJG0
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/jmen.v2i1.3086
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Visitors