Dikia Baruda dalam Ritual Manyaratuih Hari di Jorong Baruh Bukit Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar

Azizah Ramadhani, Arnailis Arnailis, Yurnailis Yurnailis

Abstract


Dikia Baruda merupakan salah satu kesenian yang benafaskan Islam yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat sebagai media dalam ritual manyaratuih hari di Jorong Baruh Bukit Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar. Penampilan berupa lantunan dzikir dengan alat musik pengiringnya yaitu Rabano. Di Nagari Andaleh Baruh Bukit ini ritual manyaratuih hari merupakan ritual untuk memperingati hari keseratus setelah wafatnya almarhum. Kegiatan ini biasanya dilaksankan di rumah orang tua atau saudara almarhum dengan mempertunjukkan Dikia Baruda, yang bagi masyarakat setempat disebut dengan badikia. Kesenian ini dimainkan oleh laki-laki dan perempuan. Sekarang ini kesenian Dikia Baruda sudah jarang di gunakan dalam ritual manyaratuih hari karena kepercayaan masyarakat, dari jumlah pemain dan akibat perkembangan zaman.

Keywords


Dikia Baruda, ritual manyaratuih hari, bentuk dan struktur

Full Text:

PDF

References


Artika Yunita. Artikel cerdas. “Cara penyusunan skripisi yang baik dan benar” htps://penerbitbukudeepublish-com.cdn.ampproject.org

Chairunnisa Salsabila. 2021. “Fungsi Dikia Baruda Pada Acara Sunat Rasul (Khitanan) Di Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar”. Skripsi Institut Seni Indonesia Fakultas Seni Pertunjukan Prodi Seni Karawitan Padang Panjang.

Ediwar. 2010. “Kesenian Bernuansa Islam Suku Melayu Minangkabau”

htps://www.academia.edu/319568/Kesenian_Bernuansa_Islam_Suku_Melayu_Minangkabau

Haris Saputra. 2021. “Perempuan Pelaku Dikia Baruda Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar “. Skripsi Institut Seni Indonesia Fakultas Seni Pertunjukan Prodi Seni Karawitan Padang Panjang.

Hossein, Seyyed Nasr. 1987. Spritualitas dan Seni Islami. penerbit mizan”khazanah ilmu-ilmu islam”.

Marta Rosa. 2013. Bunga Rampai Dialektika Dalam Budaya Masyarakat. Badan penerbit ISI Yogyakarta.

Merriam, Alan P. 1964, The Antropologi of Music. Norwetren University Press. Chigago.

RM. Soedarsomo. 2002 “ Seni

Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi”.Gajah Mada press. Yogakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitas dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Taty Sri Wahyuni, Muklish Aliyudin, Dan Ratna Dewi. 2019. ”Tablig. Jurnal komunikasi dan penyiaran islam. Musik sebagai media dakwah”.

Wina Asri. 2019. Strata Thesis, Institut Seni Indonesia Padang Panjang “Dikia Rabano Di Jorong Batu Baselo Nagari Matua Hilia Kecematan Matur Kabupaten Agam: Tinjauan Fungsi Dan Bentuk Penyajian.” Htps://repository.isi-padangpanjang.ac.id

Yudi Asrul Yeni . 2008 “Fungsi Dikie

Rabano dalam Ritual Baok Anak Ka Aie Di Nagari Bawan Kecamatan Ampek Angkek Nagari Kabupaten Agam”. Skripsi Institut Seni Indonesia Fakultas Seni Pertunjukan Prodi Seni Karawitan Padang Panjang

WAWANCARA

-Informan pertama

Nama : Mahwil

Umur : 42 Tahun

Suku : Piliang

Pekerjaan : Petani

Alamat :BaruhBukit

- Informan kedua

Nama : Wirna

Umur : 48 Tahun

Suku : Koto Piliang

Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga

Alamat :Baruh Bukit

- Informan ketiga

Nama : Debi Arisandi

Umur : 29 Tahun

Suku : Melayu

Pekerjaan : Buruh Tani

Alamat : Baruh Bukit

- Informan keempat

Nama : Iswandi

Umur : 44 Tahun

Suku : Melayu

Pekerjaan : Buruh Tani

Alamat : Baruh Bukit

- Informan kelima

Nama : Relfi Hentoni

Umur : 42 Tahun

Suku : Kutianyia

Pekerjaan : Buruh Tani

Alamat : Baruh Bukit

- Informan keenam

Nama : Syafriwal

Umur : 47 Tahun

Suku : Melayu

Pekerjaan : Buruh Tani

Alamat : Baruh Bukit

- Informan ketujuh

Nama : Bendrizal

Umur : 47 Tahun

Suku : Melayu

Pekerjaan : Buruh Tani

Alamat : Baruh Bukit




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/jmen.v3i1.3804

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Visitors

Flag Counter