FUNGSI RATEB MENSA PADA MASYARAKAT DI DESA KUTA TEUNGOH KECAMATAN BEUTONG ATEUH BANGGALANG KABUPATEN NAGAN RAYA
Abstract
Rateb Mensa adalah tradisi masyarakat Desa Kuta Teungoh di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, yang dilaksanakan rutin pada akhir bulan Ramadhan. Tradisi ini melibatkan bacaan pujian kepada Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan sanjungan kepada Hasan Husein, yang dibawakan bersama gerakan tubuh. Tujuan dari penelitian Untuk mengkaji fungsi Rateb Mensa pada masyarakat di Desa Kuta Teungoh Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, menggunakan teknik pengumpulan data seperti pengamatan, wawancara, dan penelaahan dokumen. Metode ini dipilih karena kemudahannya dalam menyesuaikan dengan kenyataan jamak, menyajikan hubungan langsung antara peneliti dan responden, serta kepekaan terhadap nilai-nilai yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Rateb Mensa memiliki beberapa fungsi utama yang kuat dalam masyarakat, yaitu: pengungkapan emosional, hiburan, komunikasi, reaksi jasmani, penerapan norma-norma sosial, dan mempererat solidaritas sosial. Fungsi-fungsi ini memastikan tradisi tetap kokoh dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat setempat.Tradisi Rateb Mensa tidak hanya berfungsi sebagai ibadah dan perayaan akhir Ramadhan, tetapi juga mempererat solidaritas sosial, memperdalam spiritualitas, dan memberikan hiburan. Kehadiran dan keterlibatan masyarakat dalam tradisi ini meningkat, menjadikannya sarana penting untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyebarkan ajaran Islam. Pertunjukan Rateb Mensa juga mengajarkan generasi muda tentang zikir dan nilai- nilai keagamaan. Penelitian tentang Rateb Mensa masih terbatas, dengan kajian terakhir oleh Nusawari pada tahun 2015. Penelitian baru ini bertujuan menggali lebih dalam fungsi sosial, spiritual, dan rekreatif dari Rateb Mensa, diharapkan dapat melestarikan dan mempromosikan tradisi ini, membuka wawasan baru bagi masyarakat luar, serta memperkaya literatur ilmiah tentang budaya Aceh. Penelitian ini penting dalam memahami dan melestarikan kearifan lokal masyarakat Beutong Ateuh.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26887/jmen.v5i1.4467
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Visitors