Ruang Kelas: Memori Kolektif Dalam Fotografi Kontemporer

Ego Saputra

Abstract


Memori kolektif merupakan bagian konstruksi sosial yang memiliki makna sebagai suatu ingatan berproses yang pertama-tama berada dalam konteks sosial tertentu. Ruang kelas  Sekolah dasar selain sebagai fasilitas pembelajaran antara siswa dan guru, ruang kelas juga merupakan tempat yang membentuk kolektif atau kelompok sosial. keberadaan benda-benda yang berada di ruang kelas sekolah dasar menjadi penting dikarenakan selain material dan fungsinya tapi juga sebagai budaya benda (Material Culture) yang memiliki dimensi historis dalam ingatan kolektif. Pengkarya berusaha memicu ingatan benda-benda yang berada di ruang  kelas dengan menvisualkan benda-benda yang menjadi subjek, dengan teknik jukstaposisi yang mendampingkan dan menekankan asosiasi antara benda-benda pada setiap frame foto dan mekonstruksi suatu narasi. Menggunakan fotografi sebagai medium cukup mumpuni sebagai teknologi tiruan realitas dengan citra. Terutama dalam fotografi kontemporer.

Fotografi Kontemporer adalah sebuah Karya fotografi yang membebaskan diri dari kemapanan fotografi yang sudah ada sebelumnya. Fotografi kontemporer adalah sebuah cara membidik sesuatu dari sisi yang sungguh-sungguh berbeda dari kebiasaan umumnya, dengan isi proporsi yang diberikan untuk rentang waktu tertentu. dimana pengkarya mencoba untuk memicu ingatan atau pengalaman terhadap benda-benda yang ada diruang kelas.


Keywords


Ruang Kelas, Memori Kolektif, Jukstaposisi, Fotografi Kontemporer

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ajidarma, Seno Gumira. 2016. Kisah Mata Fotografi antara Dua Subjek: Perbincangan tentang ada. Yogyakarta: Galangpress.

Barthes, Roland. 2010. Imaji Musik Teks. Yogyakarta: Jalasutra.

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan Tanda dan Makna. Terjemahan Evi Setyarini dan Lusi Lian Piantari. Yogyakarta: Jalasutra.

Febrina Anindita, “Rupa Jakarta bersama Ade Darmawan”, (https://www.whiteboardjournal.com/interview/ideas/rupa-jakarta-bersama-ade-darmawan/, Diakses pada 27 Januari 2022, 13:54 WIB)

Florentia, Senojati. 2018. Andy Warhol The King of Pop Art, Yogyakarta: Galangpress.

Ikuru Kuwajima dan Eva Clifford, “Inside Russia’s Indigenous Boarding Schools”, (https://www.lensculture.com/articles/ikuru-kuwajima-tundra-kids-inside-russia-s-indigenous-boarding-schools), Diakses pada 24 Agustus 2021, 20:25 WIB)

Piliang, Yasraf Amir. 2017. Dunia Yang Berlari Dromologi, Implosi, Fantasmagoria. Yogyakarta: Aurora.

Postman, Neil. 2020. Matinya Pendidikan Redefinisi Nilai-Nilai Sekolah. Yogyakarta: Immortal Publishing dan Octopus.

Read, Halbwachs. 1952. On Collective Memory atau Memori Kolektif, Terjemahan Lewis A. Coser. 1992. Chicago dan London: Chicago Press.

Saramago, Jose. 2020. Hikayat Benda-Benda. Yogyakarta: Basabasi.

Sumayku, Renold. 2016. Pada Suatu Foto: Cerita dan Filosofi dalam Fotografi. Bandung: Kaifa Publishing.

Sutrisna , Mira & Setiawan Sabana, 2015. Representasi Foto Keluarga: Ekspresi Seni Kontemporer pada Abad ke-21, Panggung Jurnal Seni Budaya, Vol. 25 No. 3.

Tjin, Enche & Mulyadi Erwin, 2014. Kamus Fotografi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Widi, Indra. ” Fotografi Yang Kontemporer dan Kontemporer Pada Fotografi”, (https://indrawidi0ekspresifoto.wordpress.com/2012/10/03/17-fotografi-yang-kontemporer-kontemporer-pada-fotografi/, Diakses pada 27 Januari 2022, 14:05 WIB)

Yesaya Sandang, “Juxtaposisi”, (https://solitudesolitaire.wordpress.com/2009/04/22/juxtaposisi/, Diakses pada 17 Agustus 2021, 20:34 WIB)




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/matalensa.v2i1.2260

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.