CARANO MINANGKABAU DALAM EKSPRESI KRIYA KAYU

Hasnul Fachri, Ahmad Bahrudin, Nofrial Nofrial

Abstract


The paper contains Carano as craft artwork that is expected to be a medium of communication with the audience considering how important the role of Carano in Minangkabau traditional processions is. The concept of creating this work is the source of the Minangkabau Carano ideas that are expressed in works of art. The theoretical basis used in the realization of this work is the theory of form, function, aesthetics, and methods in the process of creating this work using three stages, namely exploration, design, and embodiment. The materials used in making the work are surian wood and uses carving techniques. The works created are in the form of two-dimensional relief that takes the form of a full Carano and some are only partially, the work only has an aesthetic function.

ABSTRAK

Makalah ini memuat Carano sebagai karya seni kriya yang diharapkan dapat menjadi media komunikasi dengan khalayak mengingat betapa pentingnya peran Carano dalam prosesi adat Minangkabau. Konsep penciptaan karya ini merupakan sumber dari ide-ide Carano Minangkabau yang dituangkan dalam karya seni rupa. Landasan teori yang digunakan dalam realisasi karya ini adalah teori bentuk, fungsi, estetika, dan metode dalam proses penciptaan karya ini menggunakan tiga tahapan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan karya tersebut adalah kayu surian dan menggunakan teknik ukir. Karya yang diciptakan berupa relief dua dimensi yang berbentuk Carano utuh dan ada pula yang hanya sebagian, karya tersebut hanya memiliki fungsi estetika.


Full Text:

PDF

References


Feldmand, Edmund Burke. (1967), Art As Image And Idea, Terjemahan. SP. Gustami, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI, Yogyakarta.

Junaedi, Deni. (2017), Estetika Jalinan Subjek, Objek dan Nilai, Art Civ, Yogyakarta.

Julius. (2007), Mambangkik Batang Tarandam Dalam Upaya Mewariskan Dan Melestarikan Adat Minangkabau Dalam Menghadapi Modernisasi Kehidupan Bangsa, Citra Umbara, Bandung.

Kartika, Dharsono. Sony. (2004), Pengantar Estetika, Rekayasa Sains, Bandung.

Malako Nan Putiah, Julius Dt. (2007), Mambangkik Batang Tarandam Dalam Upaya Melestarikan Adat Minangkabau Menghadapi Modernisasi Kehidupan Bangsa, Citra Umbara, Bandung.

Mutia, Riza. (1991), “Pesona Ragam Hias Sumatera ,Dalam katalog Pameran

Bersama, Ragam Hias Se Sumatera, Museum Negri Padang, Padang.

Sachari, Agus. (2002), Estetika Makna, Simbol dan Daya, ITB, Bandung

Soepratno. (2004), Mengenal Budaya Indonesia, Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa: Keterampilan Menggambar dan Mengukir Kayu, Effhar Offset Semarang.

Sp, Gustami. (2007), Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Karya, Prasista, Yogyakarta.

______________. (2004), Proses Penciptaan Seni Kriya Untaian Metodologis, Program Penciptaan Seni Pascasarjana ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

Sp ,Soedarso. (2006), Trilogi Seni ‘’Penciptaan, Eksistensi dan Kegunaan Seni’’, ISI, Yogyakarta.

Susanto, Mikke. (2018), Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa, Edisi Revisi III, Dicti Art Lab, Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/relief.v1i1.2162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Relief: Journal of Craft is indexed by: