BUEK AREK KARANG TAGUAH; PERANAN HUBUNGAN MAMAK DAN KAMANAKAN DALAM MENCIPTAKAN KEHARMONISAN
Abstract
Buek Arek Karang Taguah merupakan sebuah karya tari yang bersumber dari fenomena sosial hubungan mamak dan kamanakan di Minangkabau. Hubungan mamak dan kamanakan di Minangkabau saat ini telah mengalami pergeseran nilai. Pada dasarnya mamak merupakan pembimbing bagi kamanakan dan kamanakan dididik untuk menjadi orang yang berguna bagi kaumnya. Namun pada saat ini hal tersebut tidak terlihat lagi, mamak dan kamanakan saling acuh tak acuk dan tidak peduli. Fenomena tersebut menjadi inspirasi pengkarya dalam penciptaan sebuah seni tari. Karya ini mengaktualisasikan hubungan mamak dan kamanakan pada zaman dahulu serta pada zaman sekarang. Dengan menggunakan tipe dramatik dan tema literer, pengkarya mencoba menyampaikan harapan di mana mamak dan kamanakan seharusnya saling kerjasama dan gotongroyong demi terciptanya sebuah keharmonisan sosial. Karya ini menggunakan idiom kesenian Pesisir Selatan seperti rabab pasisia, tari kain, dan gerak pencak silat Minangkabau sebagai landasan atau sumber penggarapan gerak serta beberapa eksplorasi gerak yang mendukung dalam penggarapan karya tari ini.
Buek Arek Karang Taguah is a choreography that inspired by social phenomenon between mamak and kamanakan relationship in Minangkabau. The relationship between mamak and kamanakan in Minangkabau now is experiencing a system shift, which is basically mamak is an educator for kamanakan and kamanakan are educated to be a people who are useful for its society. However, at this point it is no longer exist mamak and kamanakan are mutually ignoring each other. These phenomenon becaming an inspiration to choreographer to create a dance. This dance actualizes the relationship between mamak and kamanakan in the past and at the present time. By using dramatic types and literer themes, choreopgrapher are trying to communicate a hope in which mamak and kamanakan should be coorporated with each other to create a social harmony. This choreography using Pesisir Selatan arts idiom, like rabab pasisia, kain dance, silat movement as the source of motion cultivation as well as some exploration that can support this dance.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26887/gjg.v13i1.299
Refbacks
- There are currently no refbacks.