ANALISIS SET DAN PROPERTI FILM PENYALIN CAHAYA KARYA SUTRADARA WREGAS BHANUTEJA DALAM MENDUKUNG DRAMATIK

winda triana dewi

Abstract


ABSTRACT

The film Copying Light directed by Wregas Bhanuteja is a thriller drama genre that lasts 120 minutes and 73 scenes, tells the story of a student who is framed by her own friends so that she threatens to have her scholarship revoked. The research entitled "Analysis of Sets and Properties of Light Copying Films by Wregas Bhanuteja in Supporting Dramatic", aims to describe about sets and properties that support dramatic. This study uses a qualitative method with a descriptive approach as an effort to describe the data obtained in the form of pictures and descriptive words.

            Based on the analysis of the data used, it can be concluded that there are five scenes presenting sets and properties to build suspense, namely Scene 18, Scene 22, Scene 54. Scene 62, and Scene 62. Four scenes presenting sets and properties to build coiousity namely in Scene 25, Scene 27, Scene 33, Scene 51, then four times the scene that presents sets and properties to build conflict namely in Scene 23, Scene 43, Scene 62, Scene73. And there are six scenes that present sets and properties to build Surprise, namely Scene 39, Scene 58, Scene 46, Scene 58, Scene 54, and Scene 88.

 

Keywords: Set and Properti, Dramatic, Penyalin Cahaya

ABSTRAK

Film Penyalin Cahaya disutradarai oleh Wregas Bhanuteja bergenre drama thriller yang berdurasi 120 menit dan 73 scene, menceritakan tentang seorang mahasiswi yang dijebak oleh temannya sendiri sehingga terancam beasiswanya dicabut. Penelitian dengan judul “Analisis Set Dan Properti Film Penyalin Cahaya Karya Wregas Bhanuteja Dalam Mendukung Dramatik”, bertujuan untuk mendeskripsikan tentang set dan properti yang mendukung dramatik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif sebagai upaya mendeskripsikan data yang diperoleh berupa gambar dan kata-kata yang deskriptif.

Berdasarkan analisis data yang digunakan diperoleh kesimpulan bahwa bahwa terdapat lima kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun suspense yaitu pada Scene 18, Scene 22, Scene 54. Scene 62, dan Scene 62. Empat kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun coriousity yaitu pada Scene 25, Scene 27, Scene 33, Scene 51, lalu empat kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun konflik yaitu pada Scene 23, Scene 43, Scene 62, Scene73. Dan terdapat enam kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun Surprise yaitu pada Scene 39, Scene 58, Scene 46, Scene 58, Scene 54, dan Scene 88.

 

Kata Kunci: Set Dan Properti, Dramatik, Film Penyalin Cahaya

 


1.      PENDAHULUAN

 

 Film tercipta dari hasil olah pikir yang dituangkan dalam bentuk naskah dan diproduksi oleh pembuat film. Sehingga tercipta sebuah  film yang terdiri dari antara gabungan audio dan visual, film juga dapat menyampaikan pesan dan hiburan tersendiri kepada penikmat film.  Jika membahas sebuah film, film secara umum  terbentuk atas dua unsur naratif dan sinematik

Penelitian pada film ini, mengidentifikasi  tiap adegan yang mengandung unsur dramatik berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Elizabeth Lutter dalam bukunya yang berjudul Kunci Menulis Skenario. Lutter mengelompokkan dramatik menjadi empat unsur yaitu, Suspense, Surprise, Coriousity dan  Konflik.  Selain itu penulis juga memaparkan set dan properti berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Himawan Pratista dan boggs dalam bukunya Memahami film dan The art of watching film,

Objek penelitian yaitu Penyalin Cahaya diproduksi oleh dua rumah produksi, Rekata Studio dan Kaninga Pictures Film ini dirilis pada tanggal 08 Oktober 2022. Film yang bergenre thriller drama ini berdurasi 120 menit di disutradarai oleh Wregaas Bhanuteja yang sekaligus sebagai penulis cerita.

 

 Film Penyalin Cahaya menceritakan  seorang mahasiswa pintar yang bernama Suryani, ia merupakan mahasiswa jurusan informatika yang mendapatkan beasiswa dari kampusnya, ia juga mengikuti organisasi  kampus  yang bernama Teater Matahari. Ia merupakan anggota baru sebagai pembuat web Teater Matahari. Awal mula permasalahan dimulai dari kemenangan kelompok Teater tersebut, Sur yang menghadiri pesta  perayaan atas kemanangan Teater Matahari,  ia yang  mengikuti sebuah permainan yang harus terpaksa meminum alkohol sehingga membuat dirinya tidak sadarkan diri

Sur mencoba mencari tahu kebenaran pada pesta malam itu karena curiga sesuatu telah terjadi kepadanya. Ia yang dibantu oleh Amin yang diperankan oleh Chico Kurniawan merupakan sahabatnya dari kecil, amin yang berkerja sebagai fotokopi didekat kampusnya dan merasa kasihan terhadap Sur mencoba  membantu menyelesaikan masalanya

  1. 2.      TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menghindari kesamaan dalam penelitian yang sudah ada sebelumnya, maka peneliti menemukan beberapa hasil penelitian yang sejenis dengan topik penelitian yang berbeda, antara lain. Asih Sayekti dengan judul Analisis Konsep Tata Artistik Program Pangkur Jenggleng TVRI Stasiun Yogyakarta, 2015 Jurusan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, Insititut Seni Indonesia Yogyakarta. Penelitian  Asih mendeskripsikan bagaimana penerapan konsep tataartistik pada program Pangkur Jenggleng TVRI Stasiun Yogyakarta. Asih mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif,  skripsi ini membahas proses perancangan dan perubahan pada  Properti pada program Pangkur Jenggleng TVRI Stasiun Yogyakarta disebabkan oleh putusnya sponsor sebagai properti utama,

Properti menjadi identitas  program karena dapat memberikan ciri khas pada program. Skripsi tersebut menjadi acuan dalam penelitian yang akan dilakukan karena sama-sama meneliti tentang, Properti artistik, yang membedakanya dari segi objek penelitian, karena penulis lebih fokus meneliti properti untuk mendukung dramatik pada film Penyalin Cahaya, sedangkan Asih lebih meneliti program televisi .

Dipa Utomo dalam skripsinya berjudul “Analisis Pengunaan Mise-En-Scene  Yang mendukung Realisme Pada Film Siti”. Dipa yang menempuh pendidikan S1 di Fakultas Seni Rupa Dan Desain, Program Studi Televisi Dan Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada Skripsi tersebut Dipa menganalisis bagaimana pengunaan Mise-en Scene  dalam sebuah film, Skripsi ini dapat menjadi acuan bagi penulis karena  Mise-en Scene  adalah bagian dari properti hal yang membedakan adalah penulis lebih fokus membahas properti sebagai pendukung Dramatik

Skripsi dari Reo Saputra mahasiswa ISI Surakarta yang berjudul “Visualisai Properti dalam film Aku Jatuh Cinta”  yang ditulis pada tahun 2018 penelitian ini membahas mengenai properti sebagi penunjuk waktu. Kesamaan dengan penelitian sama-sama membahas mengenai properti. yang membedakan dengan penulis mengunakan metode deskriptif sedangkan skripsi ini mengunakan metode deskriptif kualitatif.

Wahyu Rianto dalam skripsinya berjudul fungsi Properti dalam mendukung karakter tokoh utama pada film, “Copy Of Mind “  Wahyu yang menempuh pendidikan S1 di Fakultas Seni Rupa dan Desain, program studi Televisi dan Film di Institut Seni Indonesia Padang Panjang, persamaan penulis dengan skripsi lebih fokus menganalisis tentang properti, sebagai acuan bagi penulis.

  1. 3.      METODE

mengunakan pendekatan kualitatif Dalam penelitian kualitatif tidak mengunakan angka-angka namun lebih mengunakan  pada bentuk kata-kata, kalimat, pernyataan, foto sebagainya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif  ini lebih mengandalkan manusia sebagai alat penelitian. Sebagai penunjuk sasaran penelitianya pada usaha mengunakan teori penelitianya.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primier dan data sekunder. Data primier pada penelitian ini Film Penyalin Cahaya dan data sekunder pada penelitian ini adalah buku buku yang berkaitan dengan set dan properti, juga buku yang berkaitan dengan dramatik. Beserta jurnal yang mengenai penelitian ini.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi Pustaka Teknik analisis data mencari, menganalisis, dan menarik kesimpulan pada penelitian ini yaitu berupa data yang sudah terklarifikasi, dilakukan analisi data dengan mengunakan teori setting dan properti dan dramatik. Aktivitas dalam analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan cara mengelompokkan data dan membandingkan data, menginterprestasikan data.

  1. 4.      HASIL

Set Dan Properti Yang Mendukung Dramatik

4.1  Set Dan Properti Yang Mendukung Dramatik suspens

 

menghadirkan set diruang sidang kampusnya Sur, ruang sidang tersebut diperjelas dengan menghadirkan beberapa meja dengan bentuk yang sama disusun membentuk leter U, dan menempatkan sebuah kursi dan meja kecil ditengah-tengah sebagai tempat duduk Sur, lalu terdapat lampu support di dinding bewarna tungsten sebagai pencahayaan utama di ruangan tersebut tanpa memperlihatkan adanya jendela, sehingga membuat set tersebut minim cahaya atau low light, ditambah dengan penggunaan warna gelap pada dinding, hal tersebut bertujuan untuk mendukung adegan sidang yang dialami oleh Sur, dengan menempatkan Sur di tengah-tengah diantara para dewan mahasiswa membuat Sur lebih tertekan, dan yang didapat Sur lebih tinggi, sehingga adegan sidang tersebut lebih natural dan lebih dramatis

menghadirkam tumpukan kertas yang berada di atas meja, sebagai data dan bahan yang telah dikumpulkan sebelum persidangan dimulai dan menunjukkan bahwa permasalahan tersebut akan berpengaruh terhadap perkuliahan Sur, juga untuk meyakinkan penonton bahwa lokasi benar-benar berada diruang sidang. Laptop dan layar proyektor yang berwana putih dihadirkan sebagai key prop yang digunakan untuk menunjukan foto-foto Sur yang sedang mabuk, sehingga menampilkan ekspresi cemas dan takut dari Sur, Sur tidak menyangka persidangan tersebut akan membahas hal itu dan juga tidak mengira bahwa foto-foto resebut akan terekspos. Penggunaan properti tersebut menambah ketegangan bagi penonton karena membuat suasana jadi tegang.

4.2  Sett Dan Properti Yang Mendukung Dramatik Konflik

 

adegan Sur yang baru saja tiba di rumah, namun ia disambut dengan raut wajah kecewa ibunya karena mendapatkan Surat dari kampus yang menyatakan bahwa dia tidak berprilaku baik sehingga beasiswanya  dicabut, ayah Sur yang mendengar percakapan antara Sur dan ibunya, langsung marah karena sebelumnya dia telah diperingati untuk tidak meminum alkohol, Sur mencoba membela diri, sehingga menimbulkan perdebatan anatara Sur dan ayahnya dan membuat ayahnya semakin emosi dan menjetik mulut Sur karena dianggap melawan, lantaran emosi, ayahnya kemudian menarik  Sur keluar bersama sebuah tas yang berisi pakain miliknya

Set yang dihadirkan disebuah ruangan yang menggunakan warna abu-abu tua agar terlihat lebih Suram, adanya meja, kursi, lemari es, buah, kotak-kotak kerupuk yang digantung didinding, dan etalase yang berisi sambal dan lauk, yang ditempatkan persis seperti warung warteg (warung tegal). Penggunaan properti tersebut untuk memperjelas status ekonomi karakter karena pekerjaan mereka adalah pedagang makanan menandakan bahwa mereka bukanlah orang kaya.

Pintu rolling yang ditutup setengah padahal mereka lagi jualan sebagai petanda mereka belum buka karena sedang berdebat dan tidak ingin orang lain tau, hal tersebut menandakan konflik tersebut sangat sensitive untuk diketahui orang lain. Selain itu penggunaan asap untuk memperjelas cahaya terobosan dibuat agar konflik keluarga yang terjadi lebih dramatis.

Properti yang digunakan untuk mendukung dramatik konflik pada Scene 23 adalah handphone sebagai key prop, karena Surat pemberitahuan dari kampus yang dikirim melalui handphone membuat Ibu dan ayah terkejut dan marah, sehingga mengakibatkan konflik diantara mereka yang membuat Sur diusir dari rumah. Adegan pengusiran yang dilakukan tersebut juga didukung dengan penggunaan tas yang berisikan baju dilempar keluar pintu, tas tersebut menjadi penanda bahwa Sur diusir dari rumah dan membuktikan bahwa konflik yang terjadi sangat berat dan berpengaruh besar terhadap cerita.

Pada Scene 23 dramatik yang dihadirkan adalah konflik,  ayahnya sangat marah kepada Sur,  langsung mengusirnya dari rumah karena perbuatannya Sur dianggap telah merusak nama baik keluarga dan kehilangan beasiswa yang menunjukan kalau kelurga Sur bukan keluarga kaya, dan meletakkan harapan mereka terhadap Sur yang mendapat beasiswa pendidikan agar bisa sukses, tetapi dihancurkan oleh tindakan yang dilakukan oleh Sur, sehingga menjadi penambah motivasi konflik, dimana prilaku Sur yang mabuk menimbulkan pertingkian antara ia dan keluarganya.

4.3   Sett Dan Properti Yang Mendukung Dramatik curiosity

 

 

dari lantai 2 toko tersebut Sur mencoba meretas data pribadi anggota Teater Matahari yang berada dilantai 1 disaat mereka menghubungkan handphone-nya disalah satu komputer yang berada difotokopi tersebut, Sur pun dengan cepat dapat langsung menyalin data pribadi anggota Teater Matahari.

Penerapan properti disett fotokopi sudah natural menggambarkan sebuah ruangan tempat fotokopi pada umumnya, key prop dalam Scene 33 adalah satu set komputer, satu unit handphone yang dipegang oleh salah satu anggota Teater Matahari, laptop pribadi milik Sur yang digunakan untuk mencuri data pribadi anggota Teater Matahari, dan satu unit speaker. Handphone, speaker dan laptop tersebut menjadi properti kunci karena adanya adegan pemindahan data non fisik yang hanya bisa dilakukan oleh dua perangkat elektronik tersebut. Sedangkan speaker digunakan Sur untuk mengkode Amin, di mana jika lagu dangdut diputarkan maka berarti Sur sedang menyalin data sehingga Amin harus mengulur waktu agar handphone anggota Teater Matahari tetapp terhubung ke komputer fotokopi Amin, lalu jika lagu rocks diputarkan maka berarti Sur sudah selesai menyalin data.

Properti tersebut menjadi pendukung unSur dramatik coriousity karena menambah penasaran penonton terhadap adegan selanjutnya, apakah tindakan yang mereka lakukan akan berhasil dan akan sempat karena waktu yang singkat, dan apakah akan ada masalah ketika melakukan tindakan tersebut, karena berhubungan dengan alat electronic dan mengakses privasi oranglain secara illegal. Tindakan yang Sur lakukan dalam mencoba mengungkap siapa pelaku dibalik masalahnya dapat membuat penonton merasa terpancing untuk juga ingin mengetahui siapa pelakunya, apakah pelaku tersebut ada diantara orang-orang yang handphone nya diretas oleh Sur, apakah Sur akan mendapatkan petunjuk dari handphone tersebut atau apakah Sur akan ketahuan atas tindakan yang dilakukannya itu

4.4   Sett Dan Properti Yang Mendukung Dramatik surpeise .

 

63 berada dilantai dua tempat fotokopi, terdapat beberapa lemari yang digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi Amin, penggunaan warna gelap pada Properti yang digunakan serta cahaya yang minim (mati lampu) menunjukan setting waktu pada malam hari, serta memberikan kesan intimidasi untuk karakter tokoh. Set pada scene 63 masih sama seperti yang penulis bahas pada scene 63, karena masih di ruangan yang sama dan adegan yang berkelanjutan, set ini adalah space kosong yang dimamfaatkan sebagai tempat tinggal dan tempat penyimpanan barang.

Properti sebagai pendukung dramatik pada Scene 63 adalah laptop dan hardisk, Sur kaget setelah mengeatahui isi hardisk tersebut yang dibuka melalui laptop, Sur menemukan bahwa terdapat banyak foto-foto seksi perempuan anak kampusnya, termasuk dirinya yang disimpan oleh rama dan Amin, hal tersebut membuat Surprise (kejutan) baru antara Amin dan Sur yang sebelumnya adalah sahabat, Scene ini merupakan klimaks atas beberapa konflik yang dihadirkan pada film, Dita Gambiro juga menambahkan bahwa setiap adegan dibikin semisteri mungkin, sehinnga dapat dinikmati oleh penonton dengan pencapain konsep yang dinginkan (Wawancara, 2023) .

Dramatik yang dibangun pada Scene 63 adalah Surprise ,  penonton dibuat kaget karena tidak menyangka Amin yang merupakan sahabat Sur mempunyai hubungan dekat dengan Rama yakni orang yang dicurigai Sur sebagai pelaku dibalik foto selfinya dan telah melakukan tindakan yang tidak disangka oleh Sur, rama dan Amin bekerja sama menyimpan foto-foto cewek seksi dari data yang mereka dapatkan secara ilegal, termasuk Sur, hal tersebut membuat penonton dan Sur kaget, Amin yang selalu membantu Sur, bahkan memberikan tempat tinggalnya kepada Sur untuk menetap setelah Sur di usir dari rumah, pada Scene ini Amin diketahui bekerjasama dengan rama, sehingga membuat jalan cerita semakin tidak midah ditebak.

  1. 5.      SIMPULAN

Film Penyalin Cahaya meruapakan film bergenre drama thriller yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja yang menceritakan tentang tentang perjuangan Suryani yang biasa dipanggil Sur merupakan seorang mahasiswi penerima beasiswa untuk kuliah. Sur yang tidak pernah  berpesta, terpaksa minum alkohol  hingga mabuk dan tak sadarkan diri. Lalu Sur bergegas kekampus dan mendapatkan kabar bahwa beasiswanya dicabut pihak kampus. Hal ini bukan tanpa sebab karena foto Sur yang sedang mabuk telah tersebar ke penjuru kampus, Sur mencari bantuan dari teman masa kecilnya, yang bernama Amin yang bekerja dan tinggal di toko fotokopi dekat kampus. Di toko itu mereka mencoba menemukan kebenaran tentang foto pada malam  pesta tersebut dengan meretas ponsel para mahasiswa

Film Penyalin Cahaya memiliki beberapa Scene yang menghadirkan set dan properti yang digunakan untuk membangun dramatik didalam alur ceritanya, set dan properti tersebut diidentifikasi kemudian dianalisis apa saja yang membangun dramatik seperti suspense, Surprise, coriousity, dan konflik, menggunakan teori setting dan dramatik yang diutarakan oleh Elizabeth Lutters.

Berdasarkan analisis data yang digunakan diperoleh hasil bahwa terdapat 4 kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun suspense yaitu pada Scene 18, Scene 22, Scene . Scene 62, dan Scene 62. Lima kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun coriousity yaitu pada Scene 25, Scene 27, Scene 33, 54 Scene 51, lalu empat kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun konflik yaitu pada Scene 23, Scene 43, Scene 62, Scene 94 Dan terdapat enam kali adegan yang menghadirkan set dan properti untuk membangun Surprise yaitu pada Scene 39, Scene 58, Scene 46, Scene 58, Scene 54, dan Scene 88.

Penelitian mengenai set dan properti untuk membangun dramatik dalam film Penyalin Cahaya disimpulkan bahwa set dan properti mampu untuk membangun dramatik pada film Penyalin Cahaya, sehingga properti yang digunakan sangat berpengaruh terhadap alur dan cerita film

  1. 6.      DAFTAR AJUAN

Biran, Misbach Yusa. 2006. Teknik Menulis         Skenario Film Cerita. Jakarta:        Dunia Pustaka Jaya.

Boggs, M Joseph.1992.The art of watching film, terjamahan Drs.Asrul Sani. Jakarta: Yayasan Citra

J. Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandug: Remaja Rosdakarya

Lutters, Elizabeth. 2004. Kunci sukses menulis skenario. Jakarta : PT. Gramedia    Widiasarana Indonesia

Miles, and Michel Huberman 1992. Analis Data Kualitatif Buku Sumber Metode-Metode Baru; Jakarta: UIP

 

Pratista, Himawan. 2018. Memahami Film           Edisi 2. Yogyakarta : Montase Press.

 

Sugioyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitattif, Kualitatif dan R&D. Indonesia : Alfabeta.

Sumarno, Marselli 1996. Dasar- Dasar Apreasiasi Film. Jakarta :Gramedia Widiasarana Indonesia

Skripsi. Syekti, asih. 2015 . “Analisis Konsep      Tata Artistik Program Pangkur    Jenggleng         TVRI Stasiun     Yogyakarta”,  Insititut Seni Indonesia   Yogyakarta. Yogyakarta

Skripsi. Rianto wahyu ,2019. Analisis Properti     Dalam Mendukung Karakter Tokoh          Utama Pada Film Copy Of Min.             Padang panjang : Institut Seni    Indonesia Padang Panjang,

Skripsi Utomo, Dipo, 2018 .Analisiss Yang         mendukung Realisme Pada Film Siti.      yogyakarta : insititut seni indonesia             yogyakarta

Skripsi. Saputra , Reo. 2018. Visualisasi             Properti Dalam Film Aku Jatuh Cinta       .yogyakarta: institut seni indonesia             yogyakarta

Subranto, Darwanto.1994. Produksi Acara          Televisi. Yogyakarta: Duta Wancana      University Press

            Skripsi Dicha, Nurlaily, 2019. Mise en     Scene Dalam Membangung Adegan                    Dramatik Pada Film Torture. Jember:            Universitas Jember

INTERNET

https://www.google.com/ =poster+film+penyalin+cahaya )

(https://www.google.com/film+penyalin+cahaya )

https://www.intipseleb.com/lokal/32625-2022

Sumber:https://arsip.festivalfilm.id/name/gunnar-nimpuno/)

://www.festivalfilm.id/arsip/name/dita-gambiro)

NARASUMBER

Dita Gambiro Crew Film Penyalin Cahaya Sebagai ART DIRECTOR Film Penyalin Cahaya

 

 

 


Keywords


Kata Kunci: Set Dan Properti, Dramatik, Film Penyalin Cahaya

Full Text:

32-37 PDF

References


daftar pustaka




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/cl.v2i2.3512

DOI (32-37 PDF): http://dx.doi.org/10.26887/cl.v2i2.3512.g2081

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media 

Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/JFTNM/index
Email: prodi.televisi2@gmail.com | Support Contact Email: prodi.televisi2@gmail.com
Editor in Chief: Wahyu Nova Riski, S.Sn., MGMC | Managing Editor: Hery Sasongko, S.Sn., M.Sn
Publisher: Program Studi Televisi dan Film  ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803