CUTTING TO CONTINUITY UNTUK MENYAMPAIKAN DRAMATIC CONTENT PADA FILM FIKSI TULAT
Abstract
Film Tulat merupakan tentang representasi visual sebuah masalah kesehatan mental. Objek penciptaan dalam film Tulat adalah skenario yang menceritakan seseorang yang bernama Mirna, ibu dari anak bernama Rio yang menyandang disabilitas fisik dan intelektual. Mirna selalu menjaga Rio dengan baik dan penuh kasih sayang, namun penyakit datang secara perlahan membuat mental Mirna menurun drastis sehingga takut membebani anaknya kelak.
Penciptaan film ini menggunakan cutting to continuity dengan tujuan untuk menyampaikan dramatic content agar penonton dapat merasakan apa yang dirasakan oleh aktor dalam film. Selain menyampaikan kesan dramatik tersebut bertujuan untuk menjaga kesinambungan adegan agar penonton mudah memahami alur cerita film Tulat dan penonton melihat perpindahan antar shot tidak kacau sehingga tidak membuat penonton bingung. Proses pembuatan film terdiri dari 3 bagian yaitu persiapan, perancangan dan perwujudan. Perwujudan merupakan proses yang dilakukan selama penggabungan antar shot yang dilakukan oleh editor. Tahap dalam melakukan proses editing terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: logging, assembly, rought cut, picture lock, dan online editing. Proses yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan sebuah karya film.
Full Text:
(33-46)PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26887/cl.v2i1.3554
DOI ((33-46)PDF): http://dx.doi.org/10.26887/cl.v2i1.3554.g1821
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/JFTNM/indexEmail: prodi.televisi2@gmail.com | Support Contact Email: prodi.televisi2@gmail.com
Editor in Chief: Wahyu Nova Riski, S.Sn., MGMC | Managing Editor: Hery Sasongko, S.Sn., M.Sn
Publisher: Program Studi Televisi dan Film ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803