Interpretasi Ritual Kabaji Dalam Penciptaan Karya Tari Babaleh Tikam
Abstract
Karya yang berjudul “Babaleh Tikam” ini terinspirasi dari salah satu praktek gaib dan ilmu hitam yang ada di daerah MinangKabau khususnya di Kabupaten Pasaman Barat. Kabaji adalah guna-guna untuk membuat hubungan suami istri, usaha, atau persahabatan hancur dan rusak sehingga saling membenci, biasanya dengan menggunakan ramuan dan mantra. Biasanya faktor penyebab kabaji adalah dendam, iri, dengki. Ramuan yang biasa digunakan seperti kain putih (kafan), benang tiga warna (merah, kuning,hitam), tanah orang mati kecelakaan, air mayat, jarum, rambut mayat. Dalam kehidupan ini ada hukum yang berlaku seperti pribahasa “apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai” yang artinya apa yang kita perbuat itu yang akan kita dapatkan. Jika kita berbuat baik, maka akan mendapatkan kebaikan, begitu juga sebaliknya, jika kita berbuat jahat maka akan mendapatkan kejahatan pula, secara umum yang kita kenal sebagai Karma. Pengkarya tertarik dari pengertian kabaji yang diinterpretasikan kepada pelaku atau pengirim yang mendapatkan balasan atas apa yang telah di perbuat (karma). Pada karya ini menggunakan tema non literer dan tipe abstrak. Metode yang digunakan pada karya ini adalah observasi, ekplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Karya ini terdiri tiga bagian, bagian pertama menggambarkan pelaku yang mulai menunjukan sikap iri, dengki, dan dendam dan memilih praktek ilmu hitam sebagai tindakannya, bagian dua menggambarkan bagaimana orang yang dikendalikan oleh kabaji, bagian tiga menggambarkan bagaimana perbuatan yang telah dilakukan akan berbalik kepada dirinya sendiri.
Kata Kunci: Kabaji; Babaleh Tikam; Ritual; Karya Tari
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin Arham Jaya Putra. Laporan Karya Tugas Akhir S-1, Karya Tari Stigma. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.2019.
Sherli Novalinda. Laporan Karya Tugas Akhir S-1, Karya Tari Mitologi Padusi. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.2005.
Sri Lestari. Laporan Karya Tugas Akhir S-1, Karya Tari Kubur Kufur. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.2006.
Robby Hidayat. 2011. Koreografi dan Kreatifitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.
Smith, Jacqualine. 1985 “Dance Composition” A Practical Guide for Teachers (“Komposisi Tari” Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru,
terjemahan Ben Suharto). Ikalasti Yogyakarta Yos Magek Bapayuang. 2015. Kamus Baso Minangkabau. Jakarta: Mutiara Sumber ilmu.
Sri Rochana Widyastutieningrum.2014.Pengantar Koreogarafi. Surakarta: ISI Press.
Sudarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia. Jakarta:Proyek Pengembangan Media Kebudayaan,Rektorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
W.J.S. Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Y.Sumandiyo Hadi. 2003. Aspek-aspek dasar Koreografi kelompok.Yogyakarta: Elkhapi.
_________________.2012. Koreografi Bentuk Teknik dan Isi. Yogyakarta: Cipta Media.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/lg.v9i1.1086
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.26887/lg.v9i1.1086.g1316
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
View My Stats