VISUALISALI ABNORMALITAS SEKSUAL DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

Franda Franda

Abstract


Abnormalitas seksual merupakan perilaku seksual yang menyimpang dari orang kebanyakan. Penyimpangan seksual ini terbagi tiga secara garis besar yaitu alasan yang salah, pasangan yang salah dan cara yang salah. banyaknya jenis abnormalitas seksual ini menjadi sebuah ide penciptaan dalam fotografi ekspresi. Penciptaan ini bertujuan untuk memvisualkan bentuk-bentuk abnormalitas seksual dengan pendekatan ilmu semiotika. Pemilihan objek dalam memvisualkan Abnormalitas seksual sangatlah penting dalam fotografi ekspresi. Kaitan objek dengan ide konsep menjadikan pengkarya memilih anggota tubuh manusia sebagai objek utama dikarenakan manusia adalah objek yang paling dekat dengan penyimpangan seksual. Tujuan penciptaan ini sebagai penyampaian pesan terhadap khalayak ramai tentang bagaimana visual atau gambaran terkait Abnormalitas seksual. Teknik yang digunakan dalam penciptaan ini seperti double exposure menjadi poin penting dalam menciptakan karya fotografi ekspresi yang berjudul Visualisasi Abnormalitas Seksual dalam Fotografi Ekspresi.

Keywords


Abnormalitas seksual, Semiotika Tubuh Manusia Fotografi Ekspresi.

Full Text:

PDF

References


Alex, S. (2003). Psikologi Umum

dalam Lintasan Sejarah.

Bandung: CV PUSTAKA

SETIA.

Budiman, K. (2011). Semotika

Visual. Yogyakarta:

Jalasustra.

Danesi, D. M. (2010). Pesan,

Tanda, dan Makna.

Yogyakarta: Jalasutra.

Feininger, A. ((1998) ). The

Complete

Photographer/Unsur

Utama

Fotografi,Terjemahan

Soelarko. Semarang:

Dahara Press.

Gerald C. Davison, J. M. (2006).

Psikologi abnormal.

Jakarta : RajaGrafindo

Persada.

Handry Rochmad Dwi Happy, E.

O. (2017, April). can you

see what i see, Mata

sebagai objek penciptaan

seni fotografi ekspresi.

Jurnal KAJIAN SENI, Vol

, No. 02, 150-164.

Jefry S, N. (1998). Psikologi

Abnormal. Jakarta:

Erlangga.

Kanesi, D. M. (2010). Pesan,

Tanda, dan Makna.

Yogyakarta: Jalasutra.

Kartono, K. ( 2015). Patologi

Sosial. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Kartono, K. (1981). Psikologi

Abnormal dan Pathologi

Seks. Bandung: Alumni.

Rita L. Atkinson, R. C. (1987).

Pengantar Psikologi.

Jakarta: Erlangga.

Neffery S.Nevid, S. A. (2009).

Psikologi Abnormal.

Jakarta: Erlangga.

Nefri, A. S. (2019). Psikologi

Persepsi. Yogyakarta:

Erlangga.

Syamsu Yusuf LN., A. J. (2008).

Teori kepribadian .

Bandung: Remaja

Rosdakarya .

Setianingrum, P. A. (2015).

ABNORMALITAS

SEKSUAL TOKOH DALAM

KUMPULAN CERPEN

CERITA PENDEK

TENTANG CERITA CINTA

PENDEK KARYA DJENAR

AYU. eprints.uny.ac.id, 55-

Kris, B. (2011). Semiotika Visual.

Yogyakarta: Jalasutra.

Prasetya Yudha Dwi Sambodo, K.

T. (2018, November). SELF

PORTRAIT TENTANG

KEHILANGAN. SPECTA

Journal of Photography, Art

and Media, Vol 2, No. 2,

-167.

Rahmat Putra Giantoro, A. R.

(2022, Maret).

VISUALISASI BURUH

BANGUNAN DALAM

PENCIPTAAN KARYA

FOTOGRAFI EKSPRESI.

RETINA JURNAL

FOTOGRAFI, Vol. 2, No. 1,

-69.

DESKOVI : Art and Design

Journal, Vol 1, No. 1, 1-8.

Soedjono, S. (2006). PotPourri Fotografi. Jakarta:

Universitas Trisakt.

Soedjono, S. (2006). Post-Pourri

Fotografi. Jakarta:

Universitas Trisakti

Soeprapto, S. (2007). Post-Pourri

Fotografi. Jakarta:

Universitas Trisakti.

SP, S. (2000). Sejarah

Perkambangan Seni Rupa

Modern. Jakarta: CV

Studio Delapan Puluh.

Sulasmi, D. (2002). Warna Teori

dan Kreativitas

Penggunanya. Bandung:

ITB.

Syafriandi. (2016). Sensasi Color

Splash dalam Fotografi

Ekspresi. Invensi, Vol.1,

No.2, 52-65.

Tjin, E. (2011). Lighting itu

mudah! . Jakarta: Bukune

Pustaka.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/matalensa.v3i2.4002

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.