FOTOGRAFI DOKUMENTER SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN KERAJINAN ALAT MUSIK TALEMPONG DI NAGARI SUNGAI PUA, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT.

Hasrafi Syaiiddil Hasfa

Abstract


Fotografi dokumenter dianggap sebagai akar dari fotografi. Fotografi dokumenter bercerita tentang hal-hal di sekililing kita, yang membuat kita berpikir tentang dunia dan kehidupan di dalamnya Pelestarian warisan budaya lokal menjadi tugas penting dalam menjaga identitas dan keberlanjutan sebuah Masyarakat. Pada intinya Fotografi dokumenter mengajarkan bagaimana cara melihat sesuatu lebih dalam, tidak hanya melihat realitas dari permukaan saja, selain itu hal ini juga dapat melatih seseorang memiliki kepekaan terhadap realitas sosial yang sedang terjadi.  Salah satu bentuk kearifan lokal yang kaya akan Sejarah dan nilai-nilai budaya adalah kerajinan alat musik talempong di Nagari Sungai Pua, kabupaten Agam, Sumatera barat.

 


Keywords


Fotografi Dokumenter, Pelestarian Kerajinan, Alat musik Talempong, Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Full Text:

PDF

References


Atmana, D. rahma cairunisia. (2023). Fotografi Dokumenter. MASYARAKAT SUKU NIAS AFDELING JULIET DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER.

Ilmu, J., Seni, K., & Susanti, I. (2021). Jurnal Ekspresi Seni Membaca Makna Karya Fotografi Dokumenter.

Putra, A. P., & Esfandari, D. A. (2020). Produksi Film Dokumenter “Denyut Nadi Talempong.” EProceedings …, 7(2), 4345–4352. https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/download/13554/13083

Sedyawati, E. (1981). “Pertumbuhan seni pertunjukan.” Penerbit Sinar Harapan Cet. 1. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000797846529536

Soeratmojo. (2001). Serupakah Foto jurnalistik dan Foto Dokumenter. PT. Prima Infosarana Media.

Atmana, D. rahma cairunisia. (2023). Fotografi Dokumenter. MASYARAKAT SUKU NIAS AFDELING JULIET DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER.

Ilmu, J., Seni, K., & Susanti, I. (2021). Jurnal Ekspresi Seni Membaca Makna Karya Fotografi Dokumenter.

Putra, A. P., & Esfandari, D. A. (2020). Produksi Film Dokumenter “Denyut Nadi Talempong.” EProceedings …, 7(2), 4345–4352. https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/download/13554/13083

Sedyawati, E. (1981). “Pertumbuhan seni pertunjukan.” Penerbit Sinar Harapan Cet. 1. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000797846529536

Soeratmojo. (2001). Serupakah Foto jurnalistik dan Foto Dokumenter. PT. Prima Infosarana Media.

Wijaya, T. (2018). Literasi Visual Manfaat dan Muslihat Fotografi. PT Gramedia Pustaka Utama. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=0iCEDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Fotografi+dokumenter+dianggap+sebagai+akar+dari+fotografi.+Fotografi+dokumenter+bercerita+tentang+hal-hal+di+sekililing+kita,+yang+membuat+kita+berpikir+tentang+dunia+dan+kehidupan+di+dalamnya.&ots=cWlhy3e2cl&sig=XqUXu5bo7o5Lzy-NRo4gWdgZw1E&redir_esc=y#v=onepage&q=Fotografi dokumenter dianggap sebagai akar dari fotografi. Fotografi dokumenter bercerita tentang hal-hal di sekililing kita%2C yang membuat kita berpikir tentang dunia dan kehidupan di dalamnya.&f=false




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/matalensa.v4i2.4211

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.