PEMBUATAN EKSTRAK PEWARNA ALAM KAYU MAHONI UNTUK BENANG SONGKET DI STUDIO PINANKABU CANDUANG KABUPATEN AGAM

Eniza Rukyatul Fitri, Adriani Adriani

Abstract


This research is about mahogany wood natural dye for songket yarn at Pinankabu Studio. The purpose of this study was to describe the recipe, extraction technique and color results of natural mahogany wood at the Pinankabu Canduang studio, Agam Regency. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques include observation, interview, and documentation techniques. Data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that the recipe for making mahogany wood extract used a ratio of 1:10, where 1 kg of mahogany was dissolved in 10 liters of water. Then the technique of making mahogany wood extract includes preparing tools and materials according to the dose, natural ingredients are boiled with water until they shrink by half from the initial dose. After that the stew is filtered and cooled. The colors produced by the mahogany wood extract at Studio Pinankabu are beige, blackish ash, and brown.

ABSTRAK

 

Penelitian ini tentang pewarna alam kayu mahoni untuk benang songket di Studio Pinankabu. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan resep, teknik pembuatan ekstrak dan hasil warna bahan alam kayu mahoni distudio pinankabu canduang kabupaten agam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resep pembuatan ekstrak kayu mahoni menggunakan perbandingan 1:10, dimana 1 kg kayu mahoni dilarutkan dengan 10 liter air. Kemudian teknik pembuatan ekstrak kayu mahoni meliputi menyiapkan alat dan bahan sesuai takaran, bahan alam direbus dengan air hingga menyusut setengah dari takaran awal. Setelah itu hasil rebusan disaring dan didinginkan. Warna yang dihasilkan ekstrak kayu mahoni di Studio Pinankabu yaitu warna beige, abu kehitaman, dan coklat.


Keywords


pewarna alam, studio pinankabu, mahoni

Full Text:

PDF

References


Adriani Ramainas; Fitriani, Fitriani, A. R. (2013). Perbedaan teknik mordanting terhadap hasil pencelupan pewarna alam ekstrak urang aring (Eclipta Alba (L) Hassk) dengan mordan tawas pada bahan sutera. E-Journal Home Economic and Tourism, Vol 4, No 3 (2013): Periode September 2013. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/view/2478

Berlin, S. W., Linda, R., & Mukarlina. (2017). Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Pewarna Alami Oleh Suku Dayak Bidayuh Di Desa Kenaman Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Protobiont, 6(3), 303–309.

Kain, P., & Prima, K. (n.d.). Pendahuluan. 839–847.

Lestari, D. W., Atika, V., Isnaini, I., Haerudin, A., & Arta, T. K. (2020). Pengaruh pH Ekstraksi pada Pewarnaan Batik Sutera Menggunakan Pewarna Alami Kulit Kayu Mahoni (Switenia Mahagoni). Jurnal Rekayasa Proses, 14(1), 74–81. https://doi.org/10.22146/jrekpros.54439

Lestari, D. W., Isnaini, I., Salma, I. R., & Satria, Y. (2018). BENTONIT SEBAGAI ZAT MORDAN DALAM PEWARNAAN ALAMI PADA BATIK MENGGUNAKAN KAYU SECANG (Caesalpinia Sappan Linn.). Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 35(2), 95. https://doi.org/10.22322/dkb.v35i2.4176

Ristiani, S. (2020). Tritik jumputan inovatif. Jakarta: CV andi offset.

Rulianah, S., Prayitno, P., Sindhuwati, C., Ayu, D. R. A., & Sa’diyah, K. (2020). Penurunan Kadar Lignin pada Fermentasi Limbah Kayu Mahoni Menggunakan Phanerochaete chrysosporium. Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 4(1), 81. https://doi.org/10.33795/jtkl.v4i1.139




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/relief.v2i2.3277

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Relief: Journal of Craft is indexed by: