PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI SEKSUAL UNTUK ANAK USIA 7-9 TAHUN

Andini Aulia Shakina

Abstract


Meningkatnya kasus kekerasan seks pada anak di Indonesia terlihat dari data KPAI tahun 2016 – 2021 dimana terjadi fluktuasi jumlah yang cenderung menaik pada kasus kejahatan seks anak . Pada tahun 2020 terdapat laporan kasus sebanyak 491 tentang kasus kejahatan seks yang dialami anak. Jumlah kasus tersebut semakin menaik angkanya hingga hampir dua kali lipat di tahun 2021 dengan jumlah laporan sebanyak 859 kasus. Anak menjadi sasaran empuk penjahat seks karena anak dianggap masih lemah dan tidak akan melawan. Berdasarkan teori jean piaget tentang perkembangan kognitif anak, masa pembelajaran edukasi seksual yang paling tepat ada pada tahapan operasional konkret di usia 7-9 tahun. Namun sayangnya di Indonesia pendidikan seks untuk anak masih terkesan tabu. Masih banyak orang tua yang enggan mengajarkan anak mereka secara langsung pendidikan seks, padahal pendidikan seks turut membantu menurunkan angka kekerasan seks pada anak. Berdasarkan masalah tersebut penulis merancang media interaktif berupa board game sbagai sarana edukasi pendidikan seks pada anak usia 7-9 tahun. Metode yang digunakan adalah metode perancangan design thinking. Diharapkan dengan adanya perancangan ini anak dapat memahami pendidikan seks serta terhindar dari berbagai kasus kekerasan seksual baik sebagai korban ataupun pelaku.

Keywords


ilustrasi, game, board game



DOI: http://dx.doi.org/10.26887/vcode.v3i1.3814

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 VCoDe : Visual Communication Design Journal

Creative Commons License
VCoDe: Journal of Visual Communication Design distributed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.