Naskah Lakon Siti Nurbaya (Wajah di Sebalik Punggung) sebagai Alih Wahana Roman Siti Nurbaya (Kasih tak Sampai) Karya Marah Rusli

Edy Suisno, Wenhendri Wenhendri

Abstract


The creation of the play script Siti Nurbaya (Wajag di Sebalik Punggung) as a replacement for the romance Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai) by Marah Rusli is an attempt to design a play script by turning the romance genre into a drama or play script. This design is the result of a new interpretation in terms of content and literary genre, namely a transfer of vehicles from the romance genre to the drama genre, which will later become the starting point in theatrical creativity. critical analysis of Siti Nurbaya's romance (Kasih Tak Sampai) so that a new structure for the play is formed, both from the characterizations, plot and setting of the story. The new structure resulting from the re-interpretation is then formatted in scene after scene and dialogue between characters, some of which are 'opposite' to what is stated and told in the novel Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai). The play script was later given the title Siti Nurbaya (Wajah di Sebalik Punggung

Abstrak

Penciptaan naskah lakon Siti Nurbaya (Wajah di Sebalik Punggung) sebagai alih wahana roman Siti Nurbaya (Kasih tak Sampai) karya Marah Rusli merupakan upaya untuk merancang naskah lakon dengan menjadikan genre roman untuk dikreasi ulang ke dalam genre drama atau naskah lakon. Perancangan ini merupakankan hasil dari sebeuah penafsiran baru secara isian (content) maupun secara genre satra, yakni sebuah alih wahana dari genre roman menuju genre drama, yang kelak merupakan titik pijak dalam kreativitas teater.Penciptaan atau perancangan drama (naskah lakon) tersebut diawali dengan melakukan analisis kritis terhadap roman Siti Nurbaya (Kasih tak Sampai) sehingga terbentuk struturisasi naskah lakon yang baru, baik yang tergambar dari penokohan, alur dan latar cerita. Struktur baru dari hasil tafsir ulang tersebut kemudian diformat dalam pengadegan demi pengadegan dan dialog antar tokoh yang di antaranya ‘berkebalikan’  dengan yang tertuang dan dituturkan dalam roman Siti Nurbaya (Kasih tak Sampai). Naskah lakon itu yang kemudian diberi judul Siti Nurbaya (Wajah di Sebalik Punggung)


Keywords


Roman Siti Nurbaya; Alih Wahana; Naskah Lakon

Full Text:

PDF

References


Achmad, A. Kasim. (2015), Pendidikan, Birokrasi Seni dan Pergulatan Teater Timur & Barat, 80 Tahun A Kasim Achmad, Pentas Grafika, Jakarta.

Bandem, I Made. (2001), Seni Dalam Persepektif Pluralisme Budaya, Metodelogi Penciptaan Seni (Kumpulan Bahan Mata Kuliah), Program Pascasarjana ISI Yogyakarta.

Budhisantoso, S. (1991), Persiapan Kongres Kebudayaan Kebudayaan, Depdikbud, Jakarta.

Budhisantoso, S. (1989), Persiapan Kongres Kebudayaan Kebudayaan, Depdikbud, Jakarta.

But Muchtar dan Soedarsono. (1985), Pendidikan Seni Indonesia, Konsorsium Seni, Jakarta.

Hartoko, Dick.(1980),Golongan Cendikiawan,

Gramedia, Jakarta.

Ching, Francis D. K. (2007), Architecture; Form, Space, and Order, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Culler, Jonathan. (2003), Barthes, terj. Ruslani, Yogyakarta: Penerbit Jendela.

Damono, Sapardi Djoko. (2012), Alih Wahana, Edisi Revisi Pertama 2012, Editum

Djelantik, A.A.M. (2002), Estetika Sebuah Pengantar, MSPI. Bekerjasama dengan kuBuku, Bandung.

Hays, K. Michael. (1998), Architecture Theory-Since 1968, Massachusetts, USA: Colombia Book of Architecture.

Holt, Claire. (2000), Melacak Jejak Perkembangan Seni Di Indonesia. Bandung: arti.line.

Hutcheon, Linda. (2006), A Theory of Adaptation, London and New York: Routledge Taylor& Francis Group.

Koentjaraningrat. (1999), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Djambatan, Jakarta.

Makedon, Alexander. (1996) What Multiculturalisme Shoud Not Be, Chicago State University, Chicago.

Murgiyanto, Sal. (2016), Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat, Fakultas Seni Pertunjukan-Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Kerjasama dengan SENREPITA, Yogyakarta.

Nalan, Arthur S. (2006), Teater Egaliter. Bandung. Sunan Ambu Press.

Peursen, van C.A. (1988), Strategi Kebudayaan, Kanisius, Yogyakarta.

Rusmana, Tatang. (2022), DRAMA MUSIKAL; PETER AND THE WOLF (A Symphonic tale for Children) Karya ; Sergei Prokofiev, Op. 67 Sebagai Bentuk Orchestrasi Dongeng, Jurnal Seni Drama Tari dan Musik, Vol. 5 No.2, 2022, Jurusan Sendratasik FBS Unesa, Surabaya.

Sedyawati, Edi. (1997), The Challenge of Multiculturalisme: Frontiers For Composers and Choreographers Arts Summit Indonesia 1995, (Proceeding), Depdikbud, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/cartj.v5i1.3714

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Indexed By:

     


Creativity and Research Theatre Journal (CARTJ)

P-ISSN: 2715-5404  | E-ISSN: 2715-5412
Email: red.cartjjournal@gmail.com
Theatre Department
Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Jln. Bahder Johan. Kel.Guguk Malintang, Kec. Padang Panjang Timur.
Kota Padangpanjang, Sumatera Barat 27128, Indonesia
Telepon: 0752 (82077) | Fax: (0752) 82803


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License