Peran Ulos Ragi Hotang dan Songket Pandai Sikek Dalam Upacara Adat Pernikahan

Putri Enjelita Tambunan, Yona Lista Putri, Alippudin Alippudin

Abstract


Penelitian ini membahas peran Ulos Ragi Hotang dan Tenun Pandai Sikek dalam upacara adat pernikahan sebagai simbol penting dalam budaya Batak dan Minangkabau. Ulos Ragi Hotang, yang digunakan dalam adat pernikahan Batak, berfungsi sebagai lambang kasih sayang, doa, dan perlindungan yang diberikan oleh keluarga kepada pengantin melalui prosesi Mangulosi. Sementara itu, Tenun Pandai Sikek dalam upacara pernikahan adat Minangkabau melambangkan status sosial, kebijaksanaan, serta keindahan dan kekuatan perempuan Minangkabau. Keduanya tidak hanya berperan sebagai simbol adat, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang mencerminkan identitas etnis masing-masing masyarakat. Melalui metode studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa meskipun Ulos dan Tenun dihadapkan pada pengaruh modernisasi, keduanya tetap menjadi elemen penting yang memperkaya makna dan kelangsungan adat pernikahan di kedua budaya. Tempatkan abstrak Bahasa Indonesia pada bagian ini.

Keywords


Ulos, Ragi Hotang, Tenun, Pandai Sikek,

References


Asril, Z. (2018). “Tenun Pandai Sikek: Kearifan Lokal dan Identitas Budaya Minangkabau”. Jurnal Seni dan Budaya, 6(1), 102-116.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches.

Hutagalung, M. (2019). “Peran Ulos dalam Upacara Adat Batak Toba”. Jurnal Warisan Budaya, 8(3), 23-35.

Hutagalung, T. (2020). “Filosofi Ulos dalam Kehidupan Masyarakat Batak Toba”. Jurnal Budaya Nusantara, 15(2), 45-59.

Maulida, A. (2020). Makna Filosofis Motif Tenun Pandai Sikek dalam Budaya Minangkabau. Padang: Universitas Andalas.

Rina, P. (2021). Simbolisme Kain Tenun Pandai Sikek dalam Pernikahan Minangkabau. Jakarta: Pustaka Nusantara.

Simanjuntak, L. (2017). “Makna Simbolik Ulos dalam Adat Pernikahan Batak”. Jurnal Antropologi, 12(2), 45-58.

Sinaga, M. (2010). Ulos dalam Tradisi Batak Toba: Simbol, Fungsi, dan Maknanya. Jakarta: Balai Pustaka.

Spradley, J. P. (2016). The Ethnographic Interview. Waveland Press.

Suryadi, S. (2020). “Modernisasi dan Tantangan Pelestarian Kain Tradisional Minangkabau”. Jurnal Kearifan Lokal, 15(4), 87-101.

Sutrisno, M. (2018). “Makna Kain Tradisional dalam Pernikahan Adat Nusantara”. Jurnal Warisan Budaya, 10(2), 123-135.

Tampubolon, D. (2015). Budaya Batak dalam Upacara Adat Pernikahan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Tarigan, M. (2019). “Perubahan Peran Ulos dalam Pernikahan Adat Batak di Era Modern”. Jurnal Sosiologi Budaya, 10(4), 88-104.

Yulia, F. (2018). “Penggunaan Kain Tenun dalam Upacara Pernikahan Adat Minangkabau”. Jurnal Kebudayaan Minang, 12(3), 45-60.

Yuliani, N. (2021). “Tenun Pandai Sikek: Antara Tradisi dan Modernitas”. Jurnal Kesenian dan Budaya, 7(2), 155-170.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/educraf.v4i1.4923

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



EDUCRAF
Email: educraf@isi-padangpanjang.ac.id |  HP: +62 812-6608-2542
Jurnal URL: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ecraft/
Program Studi Pendidikan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Jln. Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat – Indonesia. 27128
Telp:(0752) 82077 | Faks: (0752) 82803
Email (Prodi): pdkriya2017@gmail.com
Website: https://www.isi-padangpanjang.ac.id/