KEKITAAN : KOMPOSISI MUSIK YANG MENGUNGKAP IDENTITAS BUDAYA KABUPATEN PASAMAN BARAT

RICO GUSMANTO, DWINDY PUTRI CUFARA, RIVALDI IHSAN

Abstract


ABSTRAK

Rongiang Pasaman adalah seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Kesenian ini merupakan hasil akulturasi antara etnis Minangkabau, etnis Jawa, dan etnis Mandailing. Akulturasi merupakan salah satu faktor yang membentuk suatu identitas. Kekitaan merupakan sebuah komposisi musik nusantara yang bertujuan untuk mengungkap identitas budaya Kabupaten Pasaman Barat. Tujuan tersebut diwujudkan melalui penggarapan idiom musik dari tiga etnis di Ronggiang Pasaman yang ditinjau dari proses akulturasi budaya. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari observasi, elaborasi, dan realisasi. Berdasarkan hasil penelitian, toleransi dan keharmonisan antaretnis merupakan nilai-nilai penting yang terkandung dalam kesenian Rongiang Pasaman sebagai wujud identitas budaya. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam dua bagian karya musik yang berjudul Kekitaan.

ABSTRACT

Ronggiang Pasaman is a performing art from West Pasaman Regency, West Sumatera Province. This art is the result of acculturation between the Minangkabau ethnic, Java ethnic, and Mandailing ethnic. Acculturation is one of the factors that form an identity. Kekitaan is a music that aims to reveal the cultural identity of West Pasaman Regency. This purpose is realized through the cultivation of musical idioms from three ethnic in Ronggiang Pasaman as seen from the process of cultural acculturation. The creation methods used consists of observation, elaboration, and realization. Based on the research results, tolerance and interethnic harmony are important values contained in the art of Ronggiang Pasaman as a form of cultural identity. This values realized in two pieces of music entitled Kekitaan


Keywords


Cultural Identity; Kekitaan; Music Composition; Ronggiang Pasaman; Tolerance and Interethnic Harmony

Full Text:

PDF

References


KEPUSTAKAAN

Bhagaskoro, A. (2014). Bentuk Komposisi Musik Pengiring Seni Pertunjukan Ronteg Singo Ulung di Padepokan Seni Gema Buana Desa Prajekan Kidul Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Jurnal Seni Musik, 3(1), 1-13.

Fernando, K., Martarosa, & Awerman. (2018). Bentuk Seni Pertunjukan Ronggeng Pasaman di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. GORGA: Jurnal Seni Rupa, 7(2), 198-204.

Gusmanto, R. (2016). Akulturasi Minangkabau, Jawa, dan Mandailing dalam Kesenian Ronggiang Pasaman di Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Garak Jo Garik: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 12(2), 15-26.

Gusmanto, R. (2017). Kekitaan. Laporan Karya Seni. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

Koentjaraningrat. (1996). Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Gramedia Pustaka Utama.

Mailizar, Lubis, E., & Sudarman, Y. (2018). Ronggeng di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman. Jurnal Sendratasik, 7(1), 54–55.

Martarosa, Yakin, I., & Fernando, K. (2019). Kesenian Ronggeng Pasaman Dalam Perspektif Kreativitas Apropriasi Musikal. MUDRA: Jurnal Seni Budaya, 34(1), 87-96.

Martiano, V., & Haris, A. S. (2019). Malam Baretong Sebagai Sumber Penciptaan Komposisi “Night of Baghetong.” Melayu Arts and Performance Journal, 2(2), 225–233.

Meigalia, E. (2013). Ronggeng di Minangkabau. Wacana Etnik, 4(2), 101-110.

Nofridayati. (2012). Akulturasi Musik Minang pada Musik Tari Payung dalam Pertunjukan Ronggeng. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 14(1), 86–101.

Piola, N. (2015). Keserasian Sosial Masyarakat Penambang Emas (Studi Kasus Pada Masyarakat pekerja Tambang Emas Di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia Utara Kabupaten Boalemo) [Universitas Negeri Gorontalo]. In Universitas Negeri Gorontalo (Vol. 3, Issue 2). https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/281410014/keserasian-sosial-masyarakat-penambang-emas-studi-kasus-pada-di-desa-hulawa-kecamatan-buntulia-utarakabupaten-pohuwato.html#

Putra, R. E., & Ilhaq, M. (2019). “ Funky Slawe ” Dalam Proses Kreatif Mahasiswa Sendratasik Universitas PGRI Palembang. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 21(November), 104-119.

Suharti. (2012). Komposisi Musik Kasang Bajundai. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 14(1), 102–114.

Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni. ITB.

Waridi. (2008). Gagasan dan Kekaryaan Tiga Empu Karawitan. Etnoteater Publisher dengan BBAC Kota Bandung.

Zulfahmi, M. (2016). Interaksi dan Inter Relasi Kebudayaan Seni Melayu Sebagai Sebuah Proses Pembentukan Identitas. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 18(2), 307-323.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v23i1.1288

Refbacks



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 

E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi 
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803

 

 


Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International