JAVA TRADITIONAL DELIVERY RITUAL INSTRUMENTS IN THE WORK OF DODOT BATIK

Danang Priyanto, Sri Hesti Heriwati

Abstract


This article entitled “Javanese Traditional Birth Ritual Devices in Dodot Batik Works” focuses on the process of creating written batik dodot with the idea of Javanese traditional birth ritual tools. Interest in the existence of these devices is starting to be unknown in the community. The fact that conventional Javanese childbirth is no longer used in the early 21st century in Java is clarified by the Minister of Health Regulation (Permenkes) no. 97 of 2014 states that childbirth must be carried out in a health care facility (Fasyankes) through a midwife who is an expert in the field of obstetrics. The purpose of the creation is to create a handmade batik dodot based on the idea of a traditional Javanese birth ritual device that will be applied to the body with a draping technique. The art used is a symbolic concept with the concept of stacking which emphasizes the creation of the components that make up the batik pattern consisting of the main, supporting, and isen-isen motifs. Analysis of the data used using an interpretation method through an aesthetic approach. The steps of creation include 1) research using ethical and emic data sources, 2) experiments emphasizing dye experiments and central motif sketching techniques, 3) contemplating the stage of finding symbols/metaphors, and 4) forming to make arrangements into a design pattern ( prototype). The works created are four dodot works with a length of 106 cm and a width of 520 cm. The work produced is Anjangkepi Gesang with the philosophy of hope that his parents will be able to fulfill all his needs, Ambuka Science with the philosophy of hope that both parents will be able to understand all knowledge, Angganda Arum with the philosophy of hope that both parents will have a beautiful life and happy, Amadangi Jagad with the philosophy of the hope of both parents that one day his son will be able to benefit the environment around him. The dodot created is applied to the body through a draping technique by forming wrinkles, pleats, and drapes.

Keywords: Ritual Devices; Javanese Customary Birth; Dodot; Batik.

 

PIRANTI RITUAL PERSALINAN ADAT JAWA DALAM KARYA DODOT BATIK

 

 Abstrak

Artikel ini berjudul “Piranti Ritual kelahiran Adat Jawa Dalam Karya Dodot Batik” difokuskan pada proses cipta dodot batik tulis dengan ide piranti ritual kelahiran adat Jawa. Ketertarikan pada keberadaan piranti tersebut yang mulai tidak dikenal di tengah masyarakat. Fakta bahwa praktek persalinan adat Jawa sudah tidak lagi digunakan pada awal abad 21 di Jawa diperjelas dengan Peraturan Menteri Kesehatan  (Permenkes) no. 97  tahun 2014 yang tertulis persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dengan melalui bidan yang ahli pada bidang obstetri. Tujuan penciptaan   adalah menciptakan karya dodot batik tulis bersumber ide piranti ritual kelahiran adat Jawa yang akan diaplikasikan ke tubuh dengan teknik draping. Konsep seni yang digunakan adalah konsep simbolik dengan konsep tata susun yang menekankan penciptaan komponen motif penyusun pola batik terdiri dari motif utama, pendukung dan isen-isen. Analisis data yang digunakan menggunakan metode interpretasi dengan melalui pendekatan estetika. Langkah-langkah penciptaan meliputi 1) riset dengan memanfaatkan sumber data etik dan emik, 2) eksperimen menekankan pada eksperimen bahan pewarna dan teknik skets motif utama, 3) perenungan tahap menemukan simbol/metafora, dan 4) pembentukan melakukan penyusunan menjadi sebuah pola desain (purwa rupa).  Karya yang diciptakan berupa empat buah karya dodot dengan panjang 106 cm dan lebar 520 cm. Karya yang dihasilkan adalah Anjangkepi Gesang dengan filosofi harapan kedua orangtua agar kelak putranya mampu mencukupi segala kebutuhannya, Ambuka Ilmu dengan filosofi harapan kedua orangtua agar kelak putranya mampu dalam memahami segala pengetahuan, Angganda Arum dengan filosofi harapan kedua orangtua agar kelak putranya memiliki kehidupan yang indah dan bahagia, Amadhangi Jagad dengan filosofi harapan kedua orangtua agar kelak putranya mampu bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya. Dodot yang telah diciptakan diaplikasikan pada tubuh melalui teknik draping dengan membentuk kerutan, lipitan dan draperi.

Kata kunci: Piranti Ritual; Persalinan Adat Jawa; Dodot; Batik.


Keywords


Ritual Devices; Javanese Customary Birth; Dodot; Batik.

Full Text:

PDF

References


Ahmad Bahrudin. (2011). Kriya Seni, Kelahiran dan Eksistensinya, Ekspresi Seni, 13 (Juni), 36-45. Retrieved from https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/186

Danang Priyanto. (2018) Kritik Holistik: Ekspresionisme Dalam Karya Batik Abstrak Pandono. 15 (Januari), 22-32, Retrieved from https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/ornamen/article/view/2471

Danang Priyanto. (2018) Kakang Kawah Adhi Ari-Ari Dalam Busana Ready To Wear Batik Tulis. 16 (Juli), 85-92, Retrieved from https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/ornamen/article/view/2924

Dharsono, Sunarmi. 2007. Estetika Seni Rupa Nusantara. Surakarta: ISI Press.

Dharsono. 2016. Kreasi Artistik. Surakarta: Citra Sains.

Guntur. 2001. Teba Kriya. Surakarta: Artha-28.

Guntur. 2004. Ornamen Sebuah Pengantar. Surakarta: STSI Press.

Icesmi Sukarni K, Margaret ZH. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ki Padmosusatra, alih bahasa Soenarko H. Pospito. 1980. Tata Cara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kalinggo Honggopuro. 2002. Bathik Sebagai Busana Dalam Tatanan Dan Tuntunan. Surakarta: Yayasan Peduli Karaton Surakarta Hadiningrat.

Muh. Arif Jati Purnomo. (2006). Batik Sebagai Salah Satu Media Komunikasi Dalam Upacara Adat Jawa. 5 (Januari), 86-104. Retrieved from https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/ornamen/article/view/905

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) no. 97 tahun 2014.

Ranelis, Rahmat Washinton P. (2016). Seni Kerajinan Batik Besurek di Bengkulu. Ekspresi Seni, 18 (Juni), 113-130. Retrieved from https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/87

Riyaneke Arista. (2018). Proses Kreatif Penciptaan Batik Motif Bambu Khas Kota Ngawi dan Magetan. Ekspresi Seni, 20 (November), 125-138. Retrieved from http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/394/292

Rohidi.2011. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soegeng Toekio. 2000. Rona Seni Di Celah Rentang Abad Ke-20. Surakarta: STSI Surakarta Press.

Soegeng Toekio. 2003. Diktat “Kria Indonesia, Tinjauan Kosakriya”.Surakarta: STSI Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v24i1.1620

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 

E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi 
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803

 

 


Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International