TRANSFORMASI ORNAMEN RUMOH ACEH TEUNGKU CHIK AWEE GEUTAH PADA RAPA’I ACEH

M Hamzah

Abstract


ABSTRACT

 

The ornament of Rumoh Aceh (Aceh’s house) Teungku Chik Awee Geutah is one of the cultural legacies in the form of carving that has been rare to be found on mediums. Based on that phenomenon, the interest of transforming the ornaments on rapa’i has become an idea in the creation of an artwork (craft artwork). The aim of this artwork creation is the personal’s or craftsmen’s and rapa’i art performer’s understanding/realization that the concept of transformation in the cultural treasury is very broad and it’s always available to be studied further for creative work. Besides that, it also develops a cultural heritage by offering the beautiful values of rapa’i and ornament so it can be owned and fancied more by Aceh people. The methods used in the concept of creation consisted of several stages namely the exploration stage, the designation stage, and the embodiment stage. The materials used consisted of tualang wood, bamboo, goatskin, and parchment cowskin. The techniques used in this artwork were bubut technique, low-carving technique, middle-carving technique, and finishing melamine system. The form of artwork created was three-dimensional artwork namely percussion instrument carved with the ornaments of Rumoh Aceh Teungku Chik Awee Geutah transformed on the baloh (frame wall) of rapa’i.

 

Keywords: ornament, rumoh aceh teungku chik awee geutah, rapa’i aceh, transformation 

 

 

ABSTRAK

 

Ornamen rumoh  Aceh Teungku Chik Awee Geutah merupakan salah satu warisan budaya berupa ukiran yang telah langka ditemukan di media-media. Berdasarkan fenomena tersebut ketertarikan untuk metrasformasikan ornamen pada rapa’i telah menjadikan suatu ide dalam penciptaan sebuah karya seni (seni kriya). Tujuan penciptaan karya adalah untuk memahami/menyadari secara personal maupun para kriawan dan pelaku seni rapa’i bahwa konsep tranformasi pada khasanah budaya sangat luas dan selalu tersajikan untuk ditela’ah dalam berkarya. Selaras dengan itu juga mengembangkan suatu warisan budaya dengan menawarkan nilai keindahan rapa’i dan ornamen untuk dapat lebih dimiliki dan digemari oleh masyarakat Aceh. Metode yang digunakan dalam konsep penciptaan yaitu melalui beberapa tahap, tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan. Bahan yang digunakan yaitu terdiri dari kayu tualang, bambu, kulit kambing, dan kulit sapi perkamen. Teknik yang digunakan pada karya ini yaitu teknik bubut, teknik ukir rendah, ukir sedang, dan finishing melamine system. Bentuk karya yang diciptakan merupakan karya tiga dimensi yaitu alat musik perkusi yang terukir ornamen Rumoh Teungku Chik Awee Geutah yang ditransformasi pada baloh (dinding frame) rapa’i.


Keywords


ornamen rumoh teungku chik awee geutah, rapa’i aceh, transformasi

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Az Zhafi, A. (2017). Transformasi Budaya Melalui Lembaga Pendi-dikan (Pembudayaan Dalam Pembentukan Karakter). Jurnal LP3M. Vol 3, nomor 2 Agustus, hal. 105-112.

Bahany As, N. (2016). Warisan Kesenian Aceh. Banda Aceh: Aceh Multi-vision.

Chulsum, U. Novia, W. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Suraba-ya: Yoshiko Press

Ediwar. (2016). Rekonstruksi dan Re-vitalisasi Kesenian Rapa’i Aceh Pasca Tsunami. Jurnal Kesenian Rapa’i. Vol 17, nomor 1 April, hal. 1-29.

Gustami, SP. (2007). Butir-Butir Mutiara Estetika Timur. Ide Dasar Pencip-taan Seni Kriya Indonesia. Yog-yakarta: Prasista.

Idris, Z. H. Hadjad, A. Hasan, A. Idris, Z. Z, Alamsyah. (1993) . Peralatan Hi-buran dan Kesenian Tradisional Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Jakarta: Pengkajian dan Pembina-an Nilai¬-Nilai Budaya.

Melalatoa, M. J. (1990). Kebudayaan Gayo. Jakarta: Balai Pustaka.

Nugroho, P. S. M. (2012). Seni Ornamen Nusantara Sebagai Secondary Skin Bagi Sun Control Pada Bangunan. Jurnal Simposium Nasional RAPI XI. ISSN: 1412-9612, hal. A1-A4.

Sachari, A. (2007). Budaya Visual In-donesia. Jakarta. Erlangga.

Soeryana, D. (2009). “Rapa’i Uroh Dalam Arak-Araka Kampanye Damai Aceh Tahun 2005”. Tesis. Su-rakarta. ISI Surakarta.

Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni. Ban-dung: ITB Bandung

Sunarya, K. I. (2005). Seni Kriya Sebuah Kajian Teks dan Konteks. Jurnal Seni Rupa. Vol 2, nomor. 1Januari, hal. 80-100.

Tammat, M. H. Muhammad, Z. Z. Kasim, S. M, Alibasyah, U. (1996). Seni Rupa Aceh. Banda Aceh: CV. Sepakat Baru Darussalam.

Sumber Lain

http://sentrarebana.com/product.htm (20 September 2016)




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/mapj.v1i2.645

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.26887/mapj.v1i2.645.g407

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


MAPJ Indexed By:


Melayu Arts and Performance Journal

E-ISSN: 2656-3509| P-ISSN:2656-0232 | DOI: 10.26887/mapj 
Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/MAPJ/index
Email: editor.mapj@gmail.com  | redaksimapj@isi-padangpanjang.ac.id
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn
Publisher: Program Pasca Sarjana ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803

Creative Commons License

Melayu Arts and Performance Journal (MAPJ) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License