MEMVISUALISASIKAN YANG SAKRAL: SIMBOLISME KEAGAMAAN DALAM REPRESENTASI HANTU DALAM FILM HOROR INDONESIA

Hendy Yuliansyah, Acep Iwan Saidi, Intan Rizky Mutiaz, Tri Sulistyaningtyas

Abstract


Artikel ini mengkaji simbolisme keagamaan yang tertanam dalam representasi visual dan naratif hantu dalam film horor Indonesia. Dengan menggunakan kerangka studi semiotik dan budaya, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana penggambaran sinematik tentang hal-hal gaib terkait erat dengan kepercayaan Islam, animisme, dan sinkretik yang membentuk lanskap spiritual Indonesia. Melalui pembacaan cermat terhadap film-film terpilih—termasuk Pengabdi Setan (2017) dan Lisa(1971)—analisis ini mengungkap bagaimana sosok hantu tidak hanya menjadi wahana ketakutan, tetapi juga agen simbolis yang melaluinya pesan-pesan moral, keadilan ilahi, dan kecemasan spiritual dinegosiasikan. Elemen estetika kostum, pencahayaan, desain suara, dan komposisi spasial berkontribusi untuk membangun rezim visual sakral di mana hantu menjadi mediator antara manusia dan yang transenden. Artikel ini berpendapat bahwa hantu-hantu sinematik ini beroperasi sebagai penanda budaya pengabdian, pelanggaran, dan penebusan agama, yang mencerminkan ketegangan yang lebih dalam dalam modernitas agama Indonesia. Dengan menyoroti bagaimana citra keagamaan digunakan kembali dalam sinema horor, penelitian ini menunjukkan bahwa representasi hantu menawarkan wadah yang kaya untuk memahami interaksi antara spiritualitas, identitas nasional, dan media populer dalam budaya Indonesia kontemporer..

Keywords


Desain visual, Hantu perempuan, Keagamaan, Pascakolonial, Representasi gender

Full Text:

25-33 PDF

References


Barthes, Roland. 2010. Imaji Musik Teks. Yogyakarta: Jalasutra.

Choi, J., & Wada-Marciano, M. (Eds.). 2009. Horror to the Extreme: Changing Boundaries in Asian Cinema. Hong Kong University Press.

Creed, B.1993. The Monstrous-Feminine: Film, Feminism, Psychoanalysis. Routledge.

Daggett, W. R., Cobble, J. E., & Gertel, S. J. 2008. Future skills: Applied knowledge, work habits, and academic skills. Rexford, NY: International Center for Leadership in Education.

Epps, J. 2004. Identifying salient stylistic features for authorship attribution. In Proceedings of the 2004 Conference of the Australian Computer Society, Inc. (1–6).

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2006. Textbook of medical physiology (11th ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.

Kamil, A. 2019. Islamic Horror and the Occult in Indonesian Cinema.

Meyer, B. 2009. Aesthetic Formations: Media, Religion and the Senses.

Nyíri, Kristóf 2009. Visual Meaning - Essays on Wittgenstein, Image, and Time, Dunabogdány. Hungary.

Lee, C. M., Andrade, M. D., & Palmer, M. 2009. Naming the emotions: Emotion detection and classification in text using lexical resources. In Proceedings of the 2009 Workshop on Computational Approaches to Subjectivity and Sentiment Analysis (pp. 2–8). Association for Computational Linguistics.

Pratista, H. 2008. Memahami Film.

Saeed, S. 2019. Spectral Women: Gender, Religion, and Resistance in Horror Cinema.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/os.v4i1.5857

Offscreen is indexed by: