THE HYBRID PERSEMBAHAN DANCE: CROSS-CULTURAL COLLABORATION AND ART TOURISM IN PASA HARAU ART AND CULTURE FESTIVAL 2018

Fresti Yuliza, Visaka Saeui, Hasnah Sy, Dede Pramayoza

Abstract


This paper discusses the process of creating a collaborative dance work entitled Cross-Cultural Offering Dance, which was created jointly by three choreographers of different cultural backgrounds in the 2018 Pasa Harau Art and Culture Festival. The three choreographers involved in the collaboration are Siska Aprisia (Minangkabau, Indonesia). ), Kiki Rahmatika Syaher (Lampung, Indonesia), and Visaka Saeui (Thailand). The three of them tried to create a dance offering by offering the idea of a dance with the same theme, namely a dance to welcome guests in their respective cultural backgrounds. Applying a qualitative approach with research methods centered on performance events, this paper is intended to describe the stages of the creation process, and the modes of collaboration agreed upon by the three choreographers. Primary data was collected through involved observation, namely by participating directly as a choreographer, dramaturg, and administrator of the intended collaborative dance performance process. Secondary data were collected from narrative interviews with the three choreographers and by observing the responses and reactions of the audience and dancers. The results showed that the creation of the Performance Dance by the three choreographers was a hybridization process that began with sharing views on the world of traditional dance in order to build a shared spectrum, followed by a process of division of parts in the plot, where the embodiment of the atmosphere from solemn to joyful became the common thread. The result of the collaboration is a dance number entitled Cross-Cultural Offering Dance, which not only meets the criteria as a presentation in a festival, but can also be a tourism art presentation.

Keywords: Persembahan Dance; Hybrid; Cross-Cultural Collaboration; Tourism Arts; Festival


TARI PERSEMBAHAN HIBRIDA: KOLABORASI LINTAS-BUDAYA DAN SENI PARIWISATA DALAM PASA HARAU ART AND CULTURE FESTIVAL 2018

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang proses penciptaan sebuah karya tari kolaboratif bertajuk Tari Persembahan Lintas Budaya, yang diciptakan bersama oleh tiga koreografer berbeda latar belakang budaya dalam kegiatan Pasa Harau Art and Culture Festival 2018. Ketiga koreografer yang terlibat di dalam kolaborasi adalah Siska Aprisia (Minangkabau, Indonesia), Kiki Rahmatika Syaher (Lampung, Indonesia), dan Visaka Saeui (Thailand). Ketiganya mencoba menciptakan sebuah karya Tari Persembahan dengan menawarkan gagasan dari tari bertema sama, yakni tari penyambutan tamu di masing-masing latar budaya mereka. Menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yang berpusat pada peristiwa pergelaran, tulisan ini dimaksudkan untuk menguraikan perihal tahapan-tahapan proses penciptaan, dan moda kolaborasi yang disepakati oleh ketiga koreografer. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan terlibat, yakni dengan ikut serta secara langsung sebagai koreografer, dramaturg, dan administrator dari proses kolaborasi Tari Persembahan yang dimaksudkan. Data sekunder dikumpulkan dari wawancara naratif dengan ketiga koreografer serta dengan mengamati respons dan reaksi penonton dan penari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penciptaan Tari Persembahan oleh ketiga orang koreograger adalah suatu proses hibridisasi yang dimulai dengan sharing pandangan atas dunia tari tradisional guna membangun spektrum bersama, dilanjutkan dengan proses pembagian bagian dalam plot, di mana perwujudan suasana dari khidmat menuju riang gembira menjadi benang merahnya. Hasil dari kolaborasi adalah sebuah nomor tarian bertajuk Tari Persembahan Lintas Budaya, yang tidak saja memenuhi kriteria sebagai sajian dalam festival, namun juga dapat menjadi sajian seni pariwisata.

Kata Kunci: Tari Persembahan; Hibrida; Kolaborasi Lintas-Budaya; Seni Pariwisata; Festival



Keywords


Koreografi; Kolaborasi; Interkulturalisme; Hibrida; Tari Persembahan

Full Text:

PDF

References


Aprisia, S., Loravianti, S. R., & Yulika, F. (2016). Tradisi Malamang Dalam Prosesi Acara Maulid Nabi Saw Di Pariaman. Bercadik: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 3(1), 37–44. https://doi.org/10.26887/bcdk.v3i1.536

Bharucha, R. (1993). Theatre and the World: Performance and the Politics of culture. Routledge. https://doi.org/10.1080/19443927.2016.1219116

Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Gadjah Mada University Press.

Erawati, N. M. P. (2019). Pariwisata Dan Budaya Kreatif : Sebuah Studi Tentang Tari Kecak Di Bali. Kalangwan Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.31091/kalangwan.v5i1.731

Herawati, F. A., & Prihandono, B. K. (2018). Peran Jejaring Sosial dalam Pembangunan Komunitas Kreatif. In B. P. Pratama (Ed.), E-Proceeding Comicos 2018: Inovasi, Komunikasi, Kolaborasi: “Strategi dan Kajian Membangun Masyarakat Kreatif di Era Digital” (pp. 184–219). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Marzam, Darmawati, & Mansyur, H. (2019). Tourist Art Packaging Randai Performance in Seribu Rumah Gadang Area Jorong Lubuk Jaya nagari Koto Baru, Solok Selatan Regency,West Sumatra. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 301(Seventh International Conference on Languages and Arts (ICLA 2018)), 92–99. https://doi.org/10.2991/icla-18.2019.16

Pavis, P. (1992). Theatre at The Croossroads of Culture (Trans. by Loren Kruger (ed.)). Routledge.

Pramayoza, D. (2016). Tonel: Teaterikalitas Pascakolonial Masyarakat Tansi Sawahlunto. Jurnal Kajian Seni, 1(2), 114–129. https://doi.org/10.22146/art.11636

Pramayoza, D. (2018). Pengalaman di Pasa Harau: Kurasi Festival Sebagai Peranti Transformasi. In B. Isabella (Ed.), Unjuk Rasa: Seni, Performativitas, Aktivisme (pp. 209–225). Yayasan Kelola.

Pramayoza, D. (2019). Saman Sebagai Episentrum: Kerangka Kuratorial Festival Budaya Saman 2018. In M. H. B. Raditya & D. Pramayoza (Eds.), Para Penabuh Tubuh: Sehimpun Tulisan Perihal Saman Gayo (pp. 294–314). Penerbit Lintang Pustaka Utama.

Pramayoza, D. (2020a). Diorama Kota Bahagia: Pandangpanjang dalam Esai. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang.

Pramayoza, D. (2020b). Melukis di Atas Pentas: Selisik Penyutradaraan Teater Wisran Hadi. Penerbit Deepublish.

Pramayoza, D. (2015). Berpentas Melintas Batas: Memandang Praktik Pementasan Transnasional Dari Lensa Teater Postkolonial. In L. Hermiasih, M. H. B. Raditya, I. N. Salindri, N. N. Kartikasari, M. B. T. S. Prayogo, G. H. P. Pramono, & H. Prayogo (Eds.), Prosiding Konferensi Nasional Pengkajian Seni Art and Beyond (Issue September, pp. 45–67). Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Pramayoza, D., Simatupang, G. R. L. L., & Murgiyanto, S. (2018). Proses Dramaturgi Dari Teks Sastra Syair Lampung Karam Ke Teks Pertunjukan Teater Under the Volcano. Jurnal Kajian Seni, 4(2), 206–225. https://doi.org/10.22146/jksks.46448

Prasetia, H., & Pramayoza, D. (2020). Berkunjung ke Rumah Sendiri (H. Prasetia (ed.)). Yayasan Umar Kayam.

Rahmatika, K. (2017). Consistency. International Journal of Creative and Arts Studies, 4(1), 40–50. https://doi.org/10.24821/ijcas.v4i1.1953

Roznowski, R., & Domer, K. (2009). Collaboration In Theatre: A Practical Guide For Designers And Directors. Palgrave Macmillan.

Saeui, V. (2021). MUPA Dance Troupe: From A Dance Training Class to School Dance Company. Proceedings of the Burapha University International Conference 2021, 165–174.

Simatupang, L. (2013). Pergelaran; Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya (D. Pramayoza (ed.)). Jalasutra.

Soedarsono, R. M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata (T. Rahzen (ed.)). Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Wulan, P., & Handayaningrum, W. (2020). Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia. SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, 7(4), 283–298.

Yoety, O. A. (2013). Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata (Revisi). Penerbit Angkasa.

Yuliza, F. (2020a). Creativity of Art in Ramayana Sendratari As an Example of Transformation Process. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(2), 83–92. https://doi.org/10.26887/ekspresi.v22i2.1013

Yuliza, F. (2020b). Dari Tari Galombang ke Tari Pasambahan: Perubahan Tari Minangkabau Dalam Perkembangan Budaya Populer dan Industri Pariwisata. Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan, 6(1), 80–90. https://doi.org/10.26887/lg.v6i1.1016

Sumber Online:

Tari Persembahan Lintas Budaya, url: https://www.instagram.com/p/BlupC1ZFJ0j/




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v24i1.1576

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 

E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi 
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803

 

 


Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International