“TIGA PEREMPUAN” ALIH WAHANA TEATER KE FILM

ENRICO ALAMO, SRI WAHYUNI

Abstract


Abstrak

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh studi kasus terhadap pertunjukan teater Tiga Perempuan. Sebagai suatu pertunjukan, Tiga Perempuan memiliki potensi untuk diangkat menjadi sebuah karya film. Perubahan dari media panggung ke layar film ini bisa disebut alih wahana merupakan sumber gagasan awal yang dapat direspon oleh para sutradara. Tiga Perempuan berangkat dari isu ketahanan budaya. Perempuan sebagai pelaku dalam kesenian saluang dendang diangkat menjadi gagasan kekaryaan dengan merangkai alur konflik menggunakan tahapan multiplot. Perubahan ini dapat dilihat bagaimana kontruksi sinematografi dan mise-en-scene yang dapat digunakan. Menggunakan teori film dan alih wahana, maka pilihan dan tawaran yang memungkinkan dalam merespon pertunjukan teater tersebut salahsatunya, menggunakan data kualitatif yang telah didapatkan di lapangan, sehingga perubahan yang dilakukan dapat dianalisis secara deskriptif.

Abstract

This paper is motivated by a case study of the Tiga Wanita theater performance. As a show, Tiga Perempuan has the potential to be made into a film. This change from stage media to film screens can be called the transfer of rides, a source of initial ideas that the directors can respond to. Tiga Wanita departed from the issue of cultural resilience. Women as actors in the art of saluang dendang are appointed as creative ideas by stringing conflict plots using multiplot stages. This change can be seen in how the construction of cinematography and mise-en-scene can be used. Using film theory and transfer of rides, the possible choices and offers in responding to the theatrical performance, one of them, is using qualitative data that has been obtained in the field so that the changes made can be analyzed descriptively.


Keywords


Rancangan; Alih Wahana; Tiga Perempuan; Film.

Full Text:

PDF

References


KEPUSTAKAAN

Andhika, Y. L. (2018). Film Bagurau; Representasi Citra Perempuan Minangkabau. Ekspresi Seni, 20(1), 56.

https://doi.org/10.26887/ekse.v20i1.387

Damono, S. D. (2018). Alih Wahana. Gramedia Pustaka Utama.

Darmawan, H., Pramayoza, D., & Yusril, Y. (2020). Makna Budaya Minangkabau Dalam Film Salisiah Adaik. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(1), 138. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18359

Eneste, P. (1991). Kritikus sastra Pamusuk Erneste (1991) menjelaskan batasan ekranisasi sebagai pelayar-putihan atau pemindahan dari karya sastra (novel) menuju layar lebar (film). Nusa Indah.

Fakih, M., Mustofa, A., & Verayanti, L. (2003). Partisipasi Politik Perempuan Minang dalam Sistem Masyarakat Matrilineal (Padang: In Demographic Research (Issue 0). LP2M Padang.

Kristianus Ernest, Y., & Nurgiyantoro, B. (2018). Kajian Ekranisasi: Dari Novel Pintu Terlarang Ke Film Pintu Terlarang. Diksi, 26(2), 120–127. https://doi.org/10.21831/diksi.v26i2.15494

Lathrop, B. G., & Sutton, D. O. (2013). Elements of mis-en-scene. Film Study Journal, 2, 1–7. http://www.proseproductionsink.com/1102_Licata_Elements_of_Mise-en-scene_modified.pdf

Masyuni Sujayanthi, N. W. (2020). Peranan Moral Dalam Mengapresiasi Hasil Karya Seni. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(2), 196–201. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.1053

Millerson, G. (2013). Lighting for TV and Film. CRC Press.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Homerian Pustaka.

Saaduddin, S. (2016). Analisis Bentuk, Fungsi Dan Makna Pertunjukan Teater Tanah Ibu Sutradara Syuhendri. Ekspresi Seni, 18(Nomor 1), 39–61. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v18i1.83

Soeryana, D., Sarwanto, P., Kar, S., Hum, M., Santosa, P., Mus, M., Ph, D., & Soetarno, P. (2019). Interruption Concept In “Awak Tam Ong” Play By Kosong Theater Group In Aceh. American Research Journal of Humanities Social Science, 02(02), 48–56. https://www.arjhss.com/wp-content/uploads/2019/02/E224856.pdf

Sugiono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D. Alfa Beta.

Wahyuni, S., Darma, S., & Saaduddin, S. (2021). PENCIPTAAN FILM FIKSI “DIBALIK SUNGAI ULAR” MENGGUNAKAN ALUR NON-LINEAR. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(April), 45–55. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.22018




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v23i1.1634

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 

E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi 
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803

 

 


Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International