WUJUD MISKOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PERTUNJUKAN TEATER Ba A Ka Ba A
Abstract
ABSTRAK
Proses berbagi informasi tentang sebuah kabar secara interpersonal mempunyai suatu kelemahan sehingga terjadi miskomunikasi. Adapun miskomunikasi interpersonal dapat menimbulkan berbagai dampak disintegrasi. Miskomunikasi interpersonal dapat melakukan berbagai rekayasa fakta dan data sehingga dapat berdampak dalam lintas budaya, dan batas wilayah Negara akibat pengaruh teknologi. Fenomena miskomunikasi interpersonal sebagai ide mewujud dalam karya teater berjudul Ba A Ka Ba A. Baa? Kaba’a? merupakan bentuk frasa berkonotasi negatif yang bernuansa pesimis, yang digunakan memperlihatkan kepasarahan menghadapi situasi sulit. Namun Baa? Kaba’a? juga merupakan bentuk frasa yang berkonotasi positif bernuansa optimis. Tergambar dalam keseharian masyarakat di Minangkabau digunakan untuk memperlihatkan rasa semangat dan harapan tinggi. Menggunakan gaya teater kejam (cruelty theater) Artaud, tubuh aktor dan komposisi panggung menjadi medium kolaborasi menggarap tema Baa? Kaba’a? sebagai objek formal penciptaan. Pada temuan di penciptaan, dampak miskomunikasi interpersonal dapat hadir dengan format yang berbeda di atas panggung.
ABSTRACT
The process of interpersonally sharing information about a piece of news has a weakness, so miscommunication occurs. Interpersonal miscommunication can cause various effects of disintegration. Interpersonal miscommunication can carry out multiple engineering facts and data to impact cultures and national boundaries due to the influence of technology. The phenomenon of interpersonal miscommunication as an idea manifests itself in a theatrical work entitled Ba A Ka Ba A. Baa? Kaba'a? is a form of phrase with a negative connotation and a pessimistic nuance, which shows the marketability of facing difficult situations. But Baa? Kaba'a? is also a positive definition and an optimistic nuance. It is depicted in the daily life of people in Minangkabau, and it is used to show a sense of enthusiasm and high hopes. Using Artaud's Cruelty Theatre, the actors' bodies and stage compositions serve as a medium for collaboration on the theme of Baa? Kaba'a? as a formal object of creation. On the findings at design, the impact of interpersonal miscommunication can present in different formats on stage.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Antliff, A. (2015). Poetic Tension, Aesthetic Cruelty: Paul Goodman, Antonin Artaud, and the Living Theatre. Anarchist Developments in Cultural Studies, 1 & 2, 3–30. https://journals.uvic.ca/index.php/adcs/article/view/17179
Artaud, A. (2009). Teater dan Kembarannya (terjemahan Max Arifin). In Dewan Kesenian Jawa Timur (1st ed.). Teater dan Kembarannya.
Barber, S. (2006). Antonin Artaud-Ledakan dan Bom (terjemahan
Max Arifin) (1st ed.). Dewan Kesenian Jakarta.
Dardis, C. M., Kraft, K. M., & Gidycz, C. A. (2017). “Miscommunication” and Undergraduate Women’s Conceptualizations of Sexual Assault: A Qualitative Analysis. Journal of Interpersonal Violence, 36(1–2), 33–61. https://doi.org/10.1177/0886260517726412
Gusmail, S., & Nugra, P. D. (2021). Hoaks Sebagai Konsep Penciptaan Tari “Filter.” Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 23(1), 140–150.
Kelly, L., & Miller-Ott, A. E. (2018). Perceived Miscommunication in Friends’ and Romantic Partners’ Texted Conversations. Southern Communication Journal, 83(4), 267–280. https://doi.org/10.1080/1041794X.2018.1488271
Keuzenkamp, H. A. (2000). Probability, econometrics and truth: the methodology of econometrics (1st ed.). Cambridge University Press. https://www.amazon.com/Probability-Econometrics-Truth-Methodology/dp/0521553598
Munaf, Y. (2007). Makna Pertunjukan Dabuih Pada Masyarakat Lumpo Pesisir Selatan Sumatera Barat. Imaji, 5(1). https://doi.org/10.21831/imaji.v13i2.6696
Saaduddin Saaduddin, S. N. (2017). Pertunjukan Teater Eksperimental Huhh Hahh Hihh: Sebuah Kolaborasi Teater Tari. Ekspresi Seni, 19(1), 39–57. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v19i1.128
Shaw, J. K. (2016). Antonin Artaud: The Scum of the Soul. Parallax, 22(3), 376–380. https://doi.org/10.1080/13534645.2016.1203472
Silalahi, R. R., & Sevilla, V. (2020). Rekontruksi Makna Hoaks Di Tengah Arus Informasi Digital Rut Rismanta Silalahi; Vinta Sevilla. Global Komunika, 1(1), 8–17. https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/GlobalKomunika/article/view/1722
Supartono, T. (2016). Penciptaan Teater Tubuh. Panggung : Jurnal Seni Budaya, 26(2), 208–221. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v26i2.177
Utami, L. S. S. (2015). Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya. Jurnal Komunikasi, 7(2), 180–197. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24912/jk.v7i2.17
Waridah, E. (2017). Kamus Bahasa Indonesia. Bemedia.
Watie, E. D. S. (2011). Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social Media). The Messenger, 3(2), 69–74. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v3i2.270
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v23i2.1702
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S.Hum | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International