Industri Kreatif Berbasis Potensi Seni Dan Sosial Budaya Di Sumatera Barat
Abstract
Tulisan ini ditujukan untuk menganalisis perkembangan dan konsep dasar industri kreatif berbasis potensi sosial budaya di Sumatera Barat, khususnya dalam bidang seni dan budaya. Secara umum, seni tidak memiliki posisi yang ideal dalam pengembangan industri kreatif. Akan tetapi, berdasarkan pada pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan dalam penelitian ini, terdapat beberapa komunitas dan seniman yang menyiapkan diri dan menerapkan manajemen modern dalam produksi seninya. Seni memiliki hubungan yang dilematis dengan industri, antara nilai estetika dan nilai pasar. Dalam situasi seperti ini, manajemen memiliki posisi yang penting dalam upaya menghubungkan dan menjembatani antara seniman, pasar, pemerintah, kritikus dan para ahli. Dengan menggunakan metode triple helix, diketahui bahwa daerah terpilih dalam penelitian ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan industri kreatifnya, baik itu karena potensi artistik, lokasi, seniman, pemerintah, masyarakat dan pihak terkait lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adam Jerusalem, Mohammad. 2009. Perancangan Industri Kreatif Bidang Fashion dengan Pendekatan Benchmarking pada Queensland’s Creative Industry, Prosiding Seminar Nasional Program Studi Teknik Busana.
Amanda M. C Brandellero And Robert C. Kloosterman. 2010. Keeping the market at bay: exploring the loci of innovation in the cultural industries, Creative Industries Journal: vol. 3:1.
Chapain, Caroline And Roberta Comunian And Nick Clifton.
Location, location, location: exploring the complex relationship between creative industries and place, Creative Industries Journal, vol. 3:1.
Champion, Katherine. 2010. Hobson's choice? Constraints on accessing spaces of creative production in a transforming industrial conurbation, Creative Industries Journal, 3:1.
C. Rachel Granger & Hamilton, Christine. 2010. Re- spatializing the creative industries: a relational examination of underground scenes, and professional and organizational lock-in, Creative Industries Journal,
:1.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Eknomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015. Jakarta: Depdag RI.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2009. Studi Industri Kreatif Indonesia 2009. Jakarta: Depdag RI.
Drda-Kuhn, Karin., Wiegand, Dietmar. 2010. From Culture to Cultural Economic Power: Rural Regional Development in Small German
Communities, CreativeIndusties Journal, 3:1.
Higuchi, Naoto & Nanako Inaba. 2012. Migrant workers enchanted with consumer society: transnationalism and global consumer culture in Bangladesh, Inter-Asia Cultural Studies.
Khristianto, Wheny. 2008. Peluang dan Tantangan Industri Kreatif di Indonesia, Jurnal Bisnis dan Manajemen (ISSN 1411-9366), Volume 5 Nomer 1, September 2008, Bandar Lampung.
Pareja-Eastaway., Pradel i Miquel, Marc. 2010. New economy, new governance approaches? Fostering creativity and knowledge in the Barcelona Metropolitan Region, Creative Industries Journal, 3:1.
Petra Rehling. 2012. Harry Potter, wuxia and the transcultural flow of fantasy texts in Taiwan. Inter-Asia Cultural Studies, 13:1.
Pusparini, Hesti. 2011. Strategi Pengembangan Industri Kreatif di Sumatra Barat (Studi Kasus Industri Kreatif Subsektor Kerajinan: Industri Bordir/Sulaman dan Pertenunan), Perencanaan Pembangunan Pascasarjana Universitas Andalas.
Togar M. Simatupang, DKK. 2008. Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif di Kota Bandung, Jurnal Manajemen Teknologi (ISSN: 1412-1700), Volume 8
Number 1, 2008.
White, Pauline. 2010. Creative industries in a rural region: Creaive West: The Creative sector in the Western Region of Ireland. Creative Industries Journal, 3:1.
Sumber internet
Creative Partnerships Arts Council England. 2007. Cultural and creative indutries: a review of the literature. London: Creative Partnerships Arts Council England. Diunduh dari www.creative- partnerships.com./literaturere views
Florida, Richard. 2001. “The Rise of the Creative Class, Why Cities without gays and rock bands are losing the economic race”, dalam http://washingtonmonthly.com/f eatures/2001/0205.florida.html (dikunjungi 16 Juni 2009)
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v16i1.24
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International