ANALYSIS OF SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 FILMS FROM MISE EN SCENE PERSFECTIVE
Abstract
The film Surga Yang Tak Dirindukan 2 is a fiction film in the form of drama. This film started from a novel by Asma Nadia and was later filmed by Director Hanung Bramantyo. This film is able to arouse the emotions of the audience through its dramatic story. The storyline gives an interesting impression to the audience. The story presents every scene from exposure to conflict resolution. A film with an interesting story will not be conveyed to the audience if the cinematic dont support the storyline. The film Surga Yang Tak Dirindukan 2 also has a quality goal with narrative and cinematic elements in the story. Narrative elements affect the content of the story while cinematic elements affect the packaging of the story. One of them is mise en scene. This study will discuss the cinematic elements in the film Surga Yang Tak Dirindukan 2 with a qualitative descriptive method with a mise en scene theory approach.
Key Words: Film Surga Yang Tak Dirindukan 2; Sinematik; Mise en Scene
ANALISIS FILM YANG TAK DIRINDUKAN 2 DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MISE EN SCENE
Abstrak
Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 merupakan sebuah film fiksi berbetuk drama. Film ini berawal dari sebuah novel karya Asma Nadia dan kemudian di filmkan oleh Sutradara Hanung Bramantyo. Film ini mampu menggungah emosi penonton melalui dramatik ceritanya. Alur ceritanya memberikan kesan yang menarik kepada penonton. Ceritanya menyajikan tiap adegan dari paparan hingga konflik penyelsaiain. Film dengan cerita yang menarik tidak akan tersampaikan kepada penonton jika sinematiknya tidak mendukung jalan ceritanya. Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ini juga memiliki tujuan yang berkualitas dengan adanya unsur naratif dan sinematik di dalam ceritanya. Unsur naratif berpengaruh kepada isi cerita sedangkan unsur sinematik berpengaruh terhadap pengemasan ceritanya. Salah satunya adalah mise en scene. Penelitian ini akan membahas tentang Unsur sinematik pada Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori mise en scene.
Kata Kunci: Film Surga Yang Tak Dirindukan 2; Sinematik; Mise en Scene
Keywords
References
Armantono, R., & Paramita, S. (2013). Skenario, Teknik Penulisan Struktur Cerita Film. Jakarta: FFTV IKJ.
Biran, M. Y., & Misbach, H. (2006). Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Pustaka Jaya.
Bordwell, D., Thompson, K., & Smith, J. (2019). Film art: An introduction (Twelfth edition). New York, NY. McGraw-Hill Education.
Choiru Pradhono. (2021). Kajian Form and Style Teori Bordwell Pada Karya Film Pendek Bertema Budaya Minang. LayaR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam, 8(1), 67–88. http://dx.doi.org/10.26742/layar.v8i1.1924
Dewojati, C. (2010). Drama: Sejarah, teori, dan penerapannya. Gadjah Mada University Press.
Hidayat, D., Rosidah, Z., Retnasary, M., & Suhadi, M. (2019). Nilai-nilai kearifan lokal pada unsur naratif dan sinematik film Jelita Sejuba. ProTVF, 3(2), 113. https://doi.org/10.24198/ptvf.v3i2.21264
Lawranta, G., & Pramayoza, D. (2021). Pendekatan Subjektif dan Objektif Sebagai Metode Penciptaan Film Eksperimental Saya Dan Sampah (Polusi Visual). Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 23(2), 527–544.
Lutters, E. (2004). Kunci Sukses: Menulis Skenario. Grasindo.
M. Ilham Zoebzary. (2010). Kamus istilah televisi dan film. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Mabruri, A. (2013). Teori Dasar Editing Produksi Program Acara Televisi & Film. Depok: Mind, 8.
Pakaradena, A., Hafiar, H., & Nugraha, A. R. (2018). Proses public relations dalam program Layar Tancap Untuk Semua oleh SCTV. ProTVF, 2(2), 127–143.
Pamusuk Eneste. (1989). Novel dan Film. Jakarta. Nusa Indah.
Pramayoza, D. (2022). The Aesthetics of Eternal Paradox: Endless Dialogue Between Islamic and Minangkabau Thought In Wisran Hadi’s Dramaturgy. Cogito, 14(2), 160–180.
Pratista, H. (2008). Memahami film. Homerian Pustaka.
Rais, H. E. (2012). Kamus Populer Ilmiah.
Ratna Noviani. (2011). Konsep Diri Remaja dalam Film Indonesia: Analisis Wacana atas Film Remaja Indonesia Tahun 1970-2000-An. 1(2), 40–54.
SANI, A. (1992). Cara Menilai Sebuah Film (the Art Of Watching Film). Yayasan Citra. http://kinerja.lib.itb.ac.id/arsitek/index.php/bibliografi/detail/6386
Sathotho, S. F., Wibowo, P. N. H., & Savini, N. A. (2020). Mise En Scène Film Nyai Karya Garin Nugroho. TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater Dan Sinema, 17(2), 89–97. https://doi.org/10.24821/tnl.v17i2.4444
Stanley J. Baran. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Literasi Media dan Budaya (terjemahan).
Subroto, D. S. 1933-. (1994). Produksi acara televisi. Yogyakarta. Duta Wacana University Press.
Wahyuni, S., Darma, S., & Saaduddin, S. (2021). Penciptaan Film Fiksi “Dibalik Sungai Ular” Menggunakan Alur Non-Linear. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 45. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.22018
Widagdo, B. M., & Winastwan Gora, S. (2004). Bikin Sendiri Film Kamu. Yogyakarta: PD Anindya.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v24i2.2502
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International