REPRESENTASI SEKSUALITAS PADA FILM DUA GARIS BIRU (ANALISIS NARATIF SINEMATIK DAN MEDIA ESTETIKA)

Abstract

Film merupakan karya sinematografi yang tidak hanya mengandung elemen audiovisual yang menarik, namun juga sebagai ekspresi seni dan budaya yang kaya akan  isu-isu tertentu. Dua Garis Biru merupakan film yang mengangkat isu sosial yang masih cukup tabu didiskusikan di Indonesia. Penelitian ini mengkaji elemen-elemen audiovisual yang direlasikan dengan pesan  pernikahan dini dan pelecehan seksual yang diceritakan melalui karakter Dara. Peneliti menggunakan pendekatan semiotika, dengan fokus pada isu-isu seksualitas dan pendidikan seksual dalam konteks budaya dan sosialnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan menganalisis pada aspek naratif sinematik dan estetika media. Hasil penelitian mencakup eksplorasi elemen-elemen yang membangun film, serta penjelasan tentang representasi isu seks di luar konteks pernikahan melalui percakapan, analisis visual, dan elemen suara yang membentuk karakter dalam "Dua Garis Biru."