PENAMPILAN JALAN KEPANG DI SAWAHLUNTO: SEBUAH DISKURSUS SENI POSKOLONIAL

Dede Pramayoza

Abstract


Jalan Kepang merupakan nama salah satu seni penampilan rakyat di Sawahlunto, Sumatera  Barat, yang memiliki  kemiripan  nama dengan  salah satu kesenian  di pulau   Jawa.   Keunikan   jalan   kepang   mendorong   sebuah   kebutuhan   untuk memahami  maknanya  secara  lebih jauh.   Melalui  pembacaan  yang meminjam metode  semiotika  atas  foto-foto  penampilan   Jalan  Kepang,  terbukti  bahwa kesenian ini memiliki ciri-ciri yang mirip sekaligus berbeda dengan jaran kepang di Pulau Jawa. Fakta itu menghadirkan kebutuhan untuk membaca konteks masyarakat  pendukung kesenian ini, yakni masyarakat  ‘orang rante’. Hubungan antara teks penampilan dengan konteks sejarah dan budaya ‘orang rante’ menunjukkan  bahwa  kesenian  ini  merupakan  bentuk  mimikri,  yang  berfungsi sebagai   ritual  komunitas.   Secara  keseluruhan,   jalan  kepang   adalah  bentuk peristiwa budaya poskolonial, yang memantulkan narasi sejarah dan pengalaman masa kolonial dari masalalu komunitas ‘orang rante’.


Full Text:

PDF

References


Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2006. Strukturalisme Levi-Strauss, Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.

Anderson, Benedict. 2008. Imagined Community: Komunitas- Komunitas Terbayang. Yogyakarta: Insist dan Pustaka Pelajar.

Aston, Elaine, & George Savona, 1991. Theatre As Sign-System: A Semiotics of Text and Performance. London: Routledge.

Auslander, Philip. 2008. Live and Technologically Mediated Performance, dalam Tracy C. Davis, ed., The Cambridge Companion To Performance Studies. Cambridge: Cambridge University Press.

Bell, Elizabeth. 2008. Teories of Performance. London: SAGE Publications, Inc.

Carlson, Marvin. 1996. Performance: A Critical Introduction. New York: Routledge.

Crow, Brian, with Chris Banfield, 1996. An introduction to Post- colonial Theatre. Cambridge: Cambridge University Press.

De Marinis, Marco. 1993. The Semiotics of Performance. Indianapolis: Indiana University Press.

Fischer-Lichte, Erika. 1991. The Semiotics of Theater. Trans. Jeremy Gaines & Doris L. Jones. Indianapolis: Indiana University Press.

Lindsay, Jenifer. 2006. Berguru Pada Seni Tradisi: Jurus-Jurus Tatakelola Dari Indonesia, dalam Jenifer Lindsay, ed., Telisik Tradisi: Pusparagam Pengelolaan Seni. Jakarta: Yayasan Kelola.

Syafril, Elsa Putri E. 2010. Kamus Bahasa Tansi Sawahlunto. Sawahlunto: Pemerintah Kota Sawahlunto, Kantor Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto.

Syafril, Elsa Putri E. 2011. Menggali Bara Menemu Bahasa: Bahasa Tansi, Bahasa Kreol Buruh dari Sawahlunto. Sawahlunto: Pemerintah Kota Sawahlunto




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v16i2.74

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 

E-ISSN 2580-2208 | P-ISSN: 1412-1662 | DOI: 10.26887/ekspresi 
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/index
Email: red.ekspresiseni@gmail.com | Support Contact Email: thegar.risky@gmail.com
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn | Thegar Risky.S.Kom | Febri Desman, S | Elfira Roza, S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803

 

 


Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni © 2017 by LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under Attribution-NonCommercial 4.0 International