CAMERA ANGLE UNTUK MEMPERLIHATKAN KARAKTER PROTAGONIS ANTAGONIS DAN TRITAGONIS PADA FILM KALIYA
Abstract
Camera angle merupakan penempatan kamera dari sudut atau ketinggian tertentu untuk mendapatkan pesan dan momen yang ingin disampaikan dalam gambar. Camera angle sangat bermanfaat dalam menciptakan persepsi orang yang dilihat di dalam fotografi, sinematografi bahkan ilustrasi sekalipun. Pemilihan camera angle yang seksama dapat mempertinggi visual dramatik dari cerita dalam sebuah film. Pengkarya sebagai Director of Photography (D.O.P) yang bertugas memimpin dan mengarahkan perekaman unsur visual dengan kamera menggunakan camera angle untuk memperlihatan serta menonjolkan karakter tokoh dalam film Kaliya. Film yang berjudul Kaliya merupakan sebuah film fiksi dengan genre drama berdurasi ±15 menit yang menceritakan tentang seorang perempuan bernama Kaliya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan selalu mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dari majikannya, Irwan. Untuk mewujudkan karakter tokoh dalam film Kaliya, pengkarya menggunakan angle kamera high angle, eye level angle, low angle. Pengkarya juga menerapkan beberapa tipe shot , yaitu long shot, extreme close up, close up dan medium close up. Hal ini bertujuan agar ekspresi para pemain dalam film terlihat lebih jelas dan detail, sehingga karakter yang dihadirkan oleh pemain dapat tersampaikan kepada penonton. Pengkarya juga menerapkan teknik pergerakan kamera untuk memvisualisasikan karakter tokoh dengan baik dan jelas, yang bertujuan untuk mendukung konsep pengkarya. Adapun pergerakan kamera yang digunakan adalah follow camera, dolly, pedestal, panning dan tilt atau tilting. Penerapan pergerakan kamera ini berfungsi untuk menciptakan efek dramatis dalam film dan mampu membangkitkan serangkaian karakter yang berbeda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Beaty, Jerome dkk. 2002. “The Norton Introduction to Literature”. W.W. Norton & Company, Inc.
Biran, H.Misbach Yusa. 2010. Lima Jurus Sinematografi. Jakarta: Fakultas Film dan Televisi IKJ.
Biran, H.Misbach Yusa. 2010. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta: Fakultas Film dan Televisi IKJ.
Dewojati, Cahyadiningrum. 2010. Drama :Sejarah, Teori, Dan Penerapanya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Fakih, M. (1996). Analisis gender & transformasi sosial. Pustaka Pelajar.
Harymawan. Dramaturgi. Bandung: CV Rosda Bandung. 1988
Hauskeller, Michael. 2015. Seni Apa Itu?. Posisi Estetika dari Planton sampai Danto. Yogyakarta: PT Kanisius.
Mascelli, Joseph V. 1986. The Five C’S of Cinematography. Terjemahan H. M.Y Brian. Calofornia: Cine/Grafic Publications.
Mascelli, Joseph V. 2010. The Five C’S of Cinematography: Motion Picture Filming Tecniques Simplified. Jakarta : Fakultas Film dan Televisi IKJ.
Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pratista, Himawan . 2008 Memahami Film. Yogyakarta.: Homerian Pustaka.
Read, Herbert. 1959. A Concise History of Modern Painting. Thames & Hudson.
Roberts, Edgar V. 1983. “Writing Themes About Literature”. Englewood Cliffs, N.J., Prentice Hall.
Santoso, ensadi J. 2013. Bikin Vidio Dengan Kamera. Jakarta Selatan: PT Transmedia Jakarta Selatan.
Saptaria, El Rikrik. Acting Handbook : Jakarta. 2006
Umbara, Diki 2010. How To Be A Cameramman. Yogyakarta .Interprebook.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/cl.v1i01.3619
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.26887/cl.v1i01.3619.g1311
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/JFTNM/indexEmail: prodi.televisi2@gmail.com | Support Contact Email: prodi.televisi2@gmail.com
Editor in Chief: Wahyu Nova Riski, S.Sn., MGMC | Managing Editor: Hery Sasongko, S.Sn., M.Sn
Publisher: Program Studi Televisi dan Film ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803