KARYA TARI “FAKE SMILE” BERBASIS RISET
Abstract
The dance work "Fake Smile" was inspired by personality disorders that exist around society, namely psychopaths. Psychopath, which is a condition in which a person cannot feel empathy and tends to commit violence to other humans without being followed by feelings of guilt for his own satisfaction. In working on this concept, the writer has an idea that is to use facial and body expressions as a medium of expression and communication as well as the property of a pyramid-shaped frame covered with cloth as an expression of the mood of a psychopath. In addition, the exploration of motion is developed from the behavior of people with psychopathic disorders which are visualized with the character of the writer. The methods used in this work include observation, data processing, literature study, selection of supporting works, exploration, motion arrangement, improvisation, and evaluation. This work consists of three parts, the first part describes the anti-social pressure, the second part describes the emotional sufferer, and the third part describes the uncontrolled body of the psychopath sufferer.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adirozal, “Pengantar Tata Teknik Pentas”. Padangpanjang: ASKI. 1995
Hawkins, Alma M. Creating Through Dance (Mencipta Lewat Tari terjemahan Y.Sumandiyo Hadi). Manthili Yogyakarta. 2003.
Hidayat, Robby. Koreografi dan Kreatifitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia. 2011
Jacqualine Smith. “Dance Composition” A Practical Guide for Teachers (“Komposisi Tari” Sebuah Petunjuk
bersalah dan melakukan perilaku tersebut untuk kepuasan dirinya sendiri dan mereka cenderung untuk membenarkan dirinya sendiri atas perbuatan yang dilakukannya. Psikopat atau secara medis dikenal dengan kepribadian anti-sosial merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya empati dan kebiasaan melanggar peraturan.
Psikopat ditandai dengan perilaku antisosial, impulsif, tidak mengikuti atau mengabaikan norma di dalam masyarakat, serta tidak memiliki perasan takut ataupun bersalah. Seorang psikopat biasanya tidak dapat berada dalam lingkungan yang harmonis dengan orang lain dan mudah melakukan kekerasan fisik terhadap orang lain.
Konsep karya ini sebagai dasar penggarapan berupa tingkah laku dari penderita Psikopat yang memiliki sikap antisosial, impulsif, tidak mengikuti atau mengabaikan norma di dalam masyarakat, serta tidak memiliki perasan takut ataupun bersalah.
Karya ini digarap dengan tema fenomena sosial dan tipe abstrak. Tema konsep garap koreografi didasari gerak ekpresi yang sangat didukung ekspresi mimik wajah dan pengembangan ruang, waktu, dan tenaga. Konsep penari yang dipilih yaitu penari tunggal dan diiringi dengan hasil musik technology yang dikolaborasikan dengan musik yang dimainkan secara langsung. Rias dan busana yang dikenakan juga disesuaikan dengan konsep pengkaryaan yang ditampilkan di gedung pertunjukan Auditorium Bustanoel Adam Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Praktis bagi Guru, terjemahan Ben Suharto). Ikalasti Yogyakarta. 1985.
Robby, Hidayat .2011. Koreografi dan Kreatifitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Y. Sumandiyo, Hadi . Koreografi Bentuk Teknik dan Isi. Yogyakarya: Cipta Media.2012.
Alex, Sobour . Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia. 2003.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/lg.v7i2.2075
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.26887/lg.v7i2.2075.g1016
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
View My Stats