Melestarikan Budaya Membaca Melalui Buku Legenda Batu Anak Daro Padang Panjang

Shynta Septri Sani

Abstract


Reading is one of the ways to get information besides listening and seeing. The information gotten is the written information. Folklore is people’s authentic description that reflects local people’s behavior and culture. Folklore is a part of Indonesia culture that must be conserved, surely with the adjustment to today culture particularly how to deliver it in order to maintain Indonesia children’s interest and as the learning media of culture and local wisdom values. The narration of folklore according to its function must be accompanied by certain accentuations so the moral values contained in the folklore can be understood by children. The folklore of Legenda Batu Anak Daro (in English, the Legend of Bride’s Stone) is Padangpanjang folklore that hasn’t been recognized and conserved yet so it can be imagined that in the next generations, Legenda Batu Anak Daro will not be known anymore. Legenda Batu Anak Daro can be conserved through the writing and the digital book. The final objective of conserving this reading culture is to repopularize folklore, particularly among children. It’s expected that children are able to know folklores that exist in their surrounding so later they will love the existing folklores more.

Keywords: folklore, reading, Legenda Batu Anak Daro 


ABSTRAK 

Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi selain dengan mendengarkan dan melihat. Informasi yang didapatkan adalah informasi tertulis. Cerita rakyat adalah gambaran otentitas masyarakat yang mencerminkan perilaku dan budaya masyarakat setempat. Cerita rakyat yang merupakan bagian dari budaya Indonesia yang harus tetap dilestarikan, tentunya dengan penyesuaian dengan budaya terkini terutama dalam cara penyampaian agar bisa tetap diminati oleh anak-anak Indonesia sebagai sarana pembelajaran budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Penyampaian cerita rakyat sesuai fungsinya haruslah dibarengi dengan penekanan–penekanan tertentu, hal ini menjadi perlu dilakukan agar nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat dapat ditangkap oleh anak. Cerita rakyat Legenda Batu Anak Daro adalah cerita rakyat Padangpanjang yang belum dikenal dan belum dilestarikan sehingga bisa dibayangkan beberapa generasi kedepan Legenda Batu Anak Daro akan hilang begitu saja. Legenda Batu Anak Daro dapat dilestarikan melalui tulisan dan dengan buku digital. Tujuan akhir dari melestarikan budaya membaca ini adalah untuk mempopulerkan kembali cerita rakyat terutama di kalangan anak-anak. Diharapkan agar anak-anak bisa tahu cerita rakyat yang ada di sekitarnya sehingga pada nantinya ia akan lebih mencintai cerita rakyat yang ada.


Keywords


cerita rakyat, membaca, legenda batu anak daro.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan.2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.

Anonim. 1982. Cerita Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta. Departe-men Pendidikan dan Kebudaya-an. Jakarta.

Badudu, Yus. 1984. Inilah Bahasa In-donesia yang Benar. Jakarta : Gramedia.

Danandjaja, J.(1997). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain.Cetakan V. Jakarta: PT Pus-taka Utama Grafiti.

Moeliono, Anton M. 1995. Kamus Besar Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendi-dikan dan Kebudayaan.

MB.RAHIMSYAH.AR. (2004). Kumpulan, Cerita, Legenda Dongeng Rakyat Nusantara. Jakarta: Bintang Indo-nesia Jakarta .

Sugono, Dendy. 2003. Bahasa Indonesia dalam Media Massa Cetak. Jakar-ta: Progres.

Hutomo, S.S. (1991). Mutiara yang Hi-lang: Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: Hiski Jawa Ti-mur.

DAFTAR NARA SUMBER

Basrul Bahar (65 tahun). Pakar cerita rakyat Kota Padangpanjang. Wawancara tanggal 25 januari 2018 di Sigando Padangpanjang, Suma-tera Barat. Indonesia

Aizar (77 tahun). Sesepuh masya-rakat Sigando. Wawancara tanggal 25 januari 2018 di Sigando Padang-panjang, Sumatera Barat. Indonesia.

Afmarti (47 tahun). Masyarakat Sigando. Wawancara tanggal 25 januari 2018 di Sigando Padang-panjang, Sumatera Barat. Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.26887/mapj.v1i1.635

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.26887/mapj.v1i1.635.g395

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


MAPJ Indexed By:


Melayu Arts and Performance Journal

E-ISSN: 2656-3509| P-ISSN:2656-0232 | DOI: 10.26887/mapj 
Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/MAPJ/index
Email: editor.mapj@gmail.com  | redaksimapj@isi-padangpanjang.ac.id
Editor in Chief: Dr. Dede Pramayoza | Managing Editor: Saaduddin, M.Sn
Publisher: Program Pasca Sarjana ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803

Creative Commons License

Melayu Arts and Performance Journal (MAPJ) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License