“BASIJONTIAK” : Budaya Muda-mudi dalam menjalin Hubungan Kisah Cinta yang Hidup di Payakumbuh
Abstract
Karya ini berjudul “Basijontiak”ini terinspirasi dari fenomena sosial budaya yang ada di Payakumbuh yang mana Basijontiak itu adalah budaya muda-mudi dalam menjalani hubungan kisah cinta atau ajang untuk pencarian jodoh melalui seorang talangkai (makcomblang). Pengkarya terfokus pada konflik batin yang di alami perempuan yang tidak mempertimbangkan nilai-nilai dan kepatutan serta hakikat dalam bergaul, pengkarya juga memakai tema budaya dan tipe dramatik. Metode dilakukan untuk mencari data-data yang akurat, seperti observasi langsung kepada salah satu seniman dan kepada salah satu warga yang ada di Payakumbuh, wawancara dan menganaliasa. Karya ini terdiri dari tiga bagian, pada bagian pertama adegan pertama disini saya menggambarkan perempuan yang pergi basijontiak pada adegan kedua menggambarkan aktifitas yang dilakukan basijontiak saling menunjukkan kecentilan, kecantikan. Pada bagian kedua adegan pertama menggambarkan salah satu penari perempuan tertarik dengan penari laki-laki, pada bagian dua adegan dua menggambarkan konflik ketidak senangan antara salah satu penari. Pada bagian tiga terjadi penolakan untuk bergaul dan akhirnya di ranggul kembali, bahwa apa yang kamu lakukan selama ini adalah salah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Djali, 2013. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Darmaprawira Sulasmi W.A. Warna Teori dan Kreaktivitas Penggunaannya. Bandung.ITB.
Dibia I Wayan F.X. Widaryanto Endo Suanda. 2006. Tari Komunal. Jakarta, 3 Juli
Enjang dan Aliyudin, 2009. Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran.
Magek Yos Bapayuang. 2015. Kamus Baso Minang, April
Navis A. A menjelaskan dalam buku “tali kerabat mamak dan kemenakan”.
Hadi Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar koreografi kelompok, Yogyakarta: eLKAPHL
Mencipta Lewat Tari, Yogyakarta.
Smith Jaqueline, Terj. Ben Suharto, S.S.T. 1985. Komposisi Tari Sebuah Pertunjukan Praktis Bagi Guru (“dance composition” a priatical guide for teachers). Yogyakarta: Ikalasti.
Saaduddin, S., & Novalinda, S. (2017). Pertunjukan Teater Eksperimental Huhh Hahh Hihh: Sebuah Kolaborasi Teater Tari. Ekspresi Seni, 19(1), 39–57. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v19i1.128
Suaida, Novalinda, S., & Erman, S. (2018). Konsep Ritual Dalam Penciptaan Karya Tari Gilo Lukah. Jurnal Laga-Laga, 4(2), 129–139. http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Lagalaga/article/view/429
Susanti, S., Novalinda, S., & Rasmida. (2019). Penciptaan Tari Breath in Dari Di Danau Singkarak. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 21(2), 139–149.
Suharto Ben S.ST. 1995. Komposisi Tari sebuah pertunjukan praktis, Yogyakarta..
Utama Indra. 2003. Komposisi tari/ koreografi. Padangpanjang, Direktur Jendral Pendidikan Tinggi.
Sy Hasnah. 2010. ” Seni Buku Ajar Pengetahuan Tari”. Padangpanjang: PUSLIT & P2M.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/bcdk.v6i1.3725
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
E-ISSN: 2807-3622, P-ISSN: 2355-5149 | DOI: 10.26887/bcdk.Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/index
Email: bercadik@isi-padangpanjang.ac.id | jurnal.isipp@gmail.com
Editor in Chief: Prof. Dr. Andar Indra Sastra, M.Hum
Publisher: LPPM ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.