PAKAIAN ADAT BUNDO KANDUANG PADANG MAGEK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KRIYA KAYU

Aidil Fadli

Abstract


Traditional clothing Bundo Kanduang that is passed down from generation to generation from previous ancestors called baju milik, consist of tingkuluak sapik udang, baju kuruang basiba pendek, selendang or selempang, ikat pinggang, lambak or kodek, and tas jinjing or kambuik bajaik. The uniqueness of traditional clothes Bundo Kanduang this is in section tingkuluak sapik udang with the placement of the right side in the form of a horn and the left side in the form of an amethyst. The concept of creating this work is based on an illustration of the use of traditional clothes Bundo Kanduang Padang Magek at various events such as batagak panghulu, maarak anak daro jo marapulai, khatam al qur’an which is expressed in the form of relief panels and two-dimensional relief sculptures that make the clothes a great piece of clothing in the Padang Magek area. The theoretical basis used in the embodiment of this work is the theory of form, aesthetic, and function. The method in the process of creating this work uses three stages, namely exploration, planning and embodiment. The material used in making the work is Surian wood using carving techniques and scrolling techniques.

ABSTRAK 

Pakaian adat Bundo Kanduang yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu yang disebut baju milik, terdiri dari tingkuluak sapik udang, baju kurung basiba pendek, selempang atau selendang, ikat pinggang, lambak atau kodek, dan tas jinjing atau kambuik bajaik. Keunikan pakaian adat bundo kanduang ini terdapat pada bagian tingkuluak sapik udang dengan penempatan bagian sebelah kanan berbentuk tanduk dan bagian sebelah kiri berbentuk bunga kecubung. Konsep penciptaan karya ini berdasarkan pada gambaran kegunaan pemakaian baju adat Bundo Kanduang Padang Magek di berbagai acara seperti batagak panghulu, maarak anak daro jo marapulai, khatam al-Qur’an yang diekspresikan ke dalam bentuk karya panel relief dan patung relief dua dimensi yang menjadikan pakaian tersebut menjadi pakaian kebesaran di daerah Padang Magek. Landasan teori yang digunakan dalam perwujudan karya ini yaitu teori bentuk, estetis, dan fungsi. Metode dalam proses peciptaan karya ini menggunakan tiga tahap yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan karya adalah kayu surian dengan menggunakan teknik ukir dan teknik scrool

Kata kunci : Kriya kayu; Pakaian adat Bundo Kanduang; Padang Magek



Keywords


Wood crafts; Traditional clothes of Bundo Kanduang, Padang Magek

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.53666/artchive.v3i1.2665

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Artchive: Indonesia Journal of Visual Art and Design

This Journal is Indexed by: 

Artchive: Indonesia Journal of Visual Art and Design 

E-ISSN: 2723-536X | DOI:10.53666  
Website: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/artchive/index
Email: artchive@isi-padangpanjang.ac.id | Support Contact Email: artchive.fsrd@gmail.com
Managing Editor : Eva Yanti, S.Ds., M.Si | Administrator: Thegar Risky.S.Kom
Publisher: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPPM) ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128 | Phone: (0752) 82077 | Fax: (0752) 82803

 

 

Journal © 2018 by Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Padangpanjang is licensed under CC BY-NC 4.0