Pertunjukan Simuntu dan Tari Kreasi Karya Yeni Eliza dalam Sepekan Kesenian Tradisi di Nagari Andaleh Baruh Bukik
Abstract
This article discusses the Sepekan Kesenian Tradisi, an event for the creativity and potential of Andaleh Baruh Bukik's young generation in building their nagari through performing arts activities, games and traditional performances. Two of the forms of creativity that are produced and displayed in Sepekan Kesenian Tradisi are the new creation of dance and the Simuntu performance. Through the application of qualitative research methods with a dance ethnology approach, data on the creativity and potential of the Andaleh village youth are described and analyzed using the concepts of creativity, biography, and folk festivals. Sepekan Kesenian Tradisi was then followed by the holding of various games and performing arts, which were basically the result of the creativity of the nagari youth, where Yeni Eliza took on the role of initiator of activities and creator of new dance creations which became the material for the activities.
Keywords: Traditional Arts Week; Andaleh Baruh Bukik; Simuntu; Creative Dance; festival
AbstrakArtikel ini membahas tentang Sepekan Kesenian Tradisi, sebuah ajang kreativitas dan potensi generasi muda Andaleh Baruh Bukik dalam membangun nagari mereka melalui kegiatan seni pertunjukan, permainan dan pertunjukan tradisional. Dua di antara bentuk kreativitas yang dihasilkan dan ditampilkan dalam Sepekan Kesenian Tradisitersebutadalah seni tari kreasi baru dan pertunjukan Simuntu. Melalui penerapan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnologi tari, data-data tentang kreativitas dan potensi generasi muda nagari Andaleh dideskripsikan dan dianalisis menggunakan konsep kreatifitas, biografi, dan festival rakyat.Penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan Simuntu, berperan penting sebagai daya tarik kegiatan,di mana kehadirannya menjadi awal mula keramaian.Proses kegiatan Sepekan Kesenian Tradisi kemudian dilanjutkan dengan digelarnya berbagai permainan dan seni pertunjukan, yang pada dasarnya adalah hasil kreatifitas pemuda nagari, di mana Yeni Eliza mengambil peran sebagai inisiator kegiatan dan kreator tari kreasi baru yang menjadi materi kegiatan.
Kata Kunci: Sepekan Kesenian Tradisi; Andaleh Baruh Bukik; Simuntu; Tari Kreasi; festival
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Caturwati, E. (2009). Pesona Perempuan Dalam Sastra & Seni Pertunjukan. Sunan Ambu Press.
Febrianty, S. D., Asril, & Erlinda. (2020). Tari Tabut Sebagai Manifestasi Budaya Masyarakat Kota Bengkulu. Melayu Arts and Performance Journal, 3(2). https://doi.org/10.26887/mapj.v3i2.1335
Haries, A., & Wulandari, F. (2021). Tinjauan Manajemen Event Pasa Harau Art & Culture Festival di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Pariwisata Bunda, 1(2), 1–18.
Kadir, E. (2013). Misteri Di Balik Pertunjukan Tari Piring Di Atas Kaca Di Desa Andaleh-Sumatera Barat. Tesis Pacasarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Mason, P. H. (2016). Silek Minang in West Sumatra, Indonesia. In U. U. Paetzold & P. H. Mason (Eds.), The Fighting Art of Pencak Silat and Its Music: From Southeast Asian Village to Global Movement. Brill.
Murgiyanto, S. (2004). Tradisi Dan Inovasi Beberapa Masalah Tari Di Indonesia. Wedatama Widya Sastra.
Murgiyanto, S. (2015). Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat (D. Pramayoza (ed.)). Fakultas Seni Pertunjukan IKJ & Komunitas Senrepita.
Murgiyanto, S. (2017). Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan (D. Pramayoza (ed.)). Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM & Komunitas Senrepita.
Narawati, T. (2013). Etnokoreologi: Pengkajian Tari Etnis & Kegunaannya. International Seminar on Languages an Arts-2, 70–74.
Pramayoza, D. (2018). Pengalaman di Pasa Harau: Kurasi Festival Sebagai Peranti Transformasi. In B. Isabella (Ed.), Unjuk Rasa: Seni, Performativitas, Aktivisme (pp. 209–225). Yayasan Kelola.
Pramayoza, D. (2019). Saman Sebagai Episentrum: Kerangka Kuratorial Festival Budaya Saman 2018. In M. H. B. Raditya & D. Pramayoza (Eds.), Para Penabuh Tubuh: Sehimpun Tulisan Perihal Saman Gayo (pp. 294–314). Penerbit Lintang Pustaka Utama.
Prasetia, H., & Pramayoza, D. (2020). Berkunjung ke Rumah Sendiri (H. Prasetia (ed.)). Yayasan Umar Kayam.
Simatupang, L. (2013). Pergelaran; Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya (D. Pramayoza (ed.)). Jalasutra.
Tindaon, R. (2012). Kesenian Tradisional dan Revitalisasi. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 14(2), 214–224. https://doi.org/10.26887/ekse.v14i2.225
Wahyudi, E. (2014). Sasadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 16(1), 18–36. https://doi.org/10.26887/ekse.v16i1.59
Wijayanto, H. (2018). Strategi Pengembangan Surabaya Art Event (SAE). Melayu Arts and Performance Journal, 1(2), 175–185. https://doi.org/10.26887/mapj.v1i2.640
Yuliza, F. (2020). Creativity of Art in Ramayana Sendratari As an Example of Transformation Process. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(2), 83–92. https://doi.org/10.26887/ekspresi.v22i2.1013
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/bcdk.v5i1.2487
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
E-ISSN: 2807-3622, P-ISSN: 2355-5149 | DOI: 10.26887/bcdk.Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/index
Email: bercadik@isi-padangpanjang.ac.id | jurnal.isipp@gmail.com
Editor in Chief: Prof. Dr. Andar Indra Sastra, M.Hum
Publisher: LPPM ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.