Pengembangan Tari Tradisional Sebagai Tari Kreasi untuk Atraksi Pariwisata Budaya
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 58–62.
Banio, A., & Malchrowicz-Mośko, E. (2019). Dance in Tourism from An Anthropological perspective: An Introduction to the Research Issue. Turyzm/Tourism, 29(1), 15–21. https://doi.org/10.2478/tour-2019-0002
Erawati, N. M. P. (2019). Pariwisata Dan Budaya Kreatif : Sebuah Studi Tentang Tari Kecak Di Bali. Kalangwan Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.31091/kalangwan.v5i1.731
Hawkins, A. M. (1988). Creating Through Dance. Princeton Book Company.
Hidayani, C., Kurnita, T., & Fitri, A. (2017). Tari kreasi panyoet ratoeh meutalo di sanggar bilapasie kecamatan ingin jaya aceh besar. Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik, II, 117–124.
Indrayuda. (2013). Popularitas Tari Piring sebagai Identitas Budaya Minangkabau. Panggung, 23(3), 270–280.
Indrayuda. (2014). Problematika Tari Minangkabau Dalam Dinamika Pertunjukan Industri Hiburan. Humanus, 13(2), 123–134.
Kusumastuti, R. A. S. N. (2017). The Development of Choreography in Indonesia: A Study of Contemporary Dance Work in Jakarta Art Centre Taman Ismail Marzuki 1968-1987. Wacana, 18(3), 772–790. https://doi.org/10.17510/wacana.v18i3.636
Mahanum. (2021). Tinjauan Kepustakaan. Alacrity: Journal of Education, 1(2), 1–12.
Malik, F. (2016). Peranan Kebudayaan dalam Pencitraan Pariwisata Bali. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 11(1), 67–92.
Minarti, H. (2019). Mencari Tari Modern / Kontemporer Indonesia Mencari Tari Modern / Kontemporer. Guratcipta, 1(1), 1–19.
Murgiyanto, S. (1991). Moving Between Unity and Diversity: Four Indonesian Choreographers. New York University.
Murgiyanto, S. (1993). Moving Between Unity and Diversity: Indonesian Dance in a Changing Perspective. The Drama Review: TDR, 37(2), 131–160. https://doi.org/10.2307/1146254
Narawati, T. (2013). Etnokoreologi: Pengkajian Tari Etnis & Kegunaannya. International Seminar on Languages an Arts-2, 70–74.
Nerosti, A. (2013). Tari Galombang di Minangkabau Menuju Industri Pariwisata. Journal of Urban Society’S Arts, 13(2), 110–118.
Pitanatri, P. D. S. (2021). Pariwisata Budaya dalam Tinjauan Riset: Dulu, Kini, dan Nanti. In I. B. P. Puja, I. G. N. A. Suprastayasa, & P. A. Aryasih (Eds.), Kamala: Kepariwisataan Berbasis Masyarakat, Budaya, dan Berkelanjutan (Issue March, pp. 71–89). Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali.
Pramayoza, D. (2020). Diorama Kota Bahagia: Pandangpanjang dalam Esai. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang.
Pramayoza, D., & Yuliza, F. (2023). Recreolization as Decolonial Dramaturgy: Tansi Language in Tonel Performance, Sawahlunto City. ETropic: Electronic Journal of Studies in the Tropics, 22(1), 53–78. https://doi.org/10.25120/etropic.22.1.2023.3967
Priyanto, W. P. (2005). Pembelajaran Tari Kreasi Baru Di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Yogyakarta. Jurnal Cakrawala Pendidikan, XXIV(2), 273–288. https://doi.org/10.21831/cp.v0i2.373
Sari, P. Y. P. K. (2020). Etnokoreologi Tari Topeng Banjar pada Upacara Manuping Desa Banyiur Luar Banjarmasin. Pelataran Seni, 4(1), 1. https://doi.org/10.20527/jps.v4i1.5608
Soedarsono, R. M. (1983). Wayang Wong in the Yogyakarta Kraton: History, Ritual Aspects, Literary Aspects, and Characterization. University of Michigan.
Soedarsono, R. M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata (T. Rahzen, Ed.). Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Suprihono, A. E. (1992). Tari untuk Pariwisata- Koreografi Padat, Attractive dan Berwawasan Lingkungan. Jurnal Seni, II(04), 65–73.
Supriyanto, E., Haryono, T., Sudarsono, R. M., & Murgiyanto, S. (2016). Empat Koreografer Tari Kontemporer Indonesia Periode 1990-2008. Panggung, 24(4). https://doi.org/10.26742/panggung.v24i4.130
Wulan, P., & Handayaningrum, W. (2020). Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia. SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, 7(4), 283–298.
Yuliza, F. (2020a). Creativity of Art in Ramayana Sendratari As an Example of Transformation Process. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(2), 83–92. https://doi.org/10.26887/ekspresi.v22i2.1013
Yuliza, F. (2020b). Dari Tari Galombang ke Tari Pasambahan: Perubahan Tari Minangkabau Dalam Perkembangan Budaya Populer dan Industri Pariwisata. Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan, 6(1), 80–90. https://doi.org/10.26887/lg.v6i1.1016
Yuliza, F., Sri, F., & Hafid, A. (2024). Pengembangan Seni Pertunjukan untuk Pembangunan Nagari Pariwisata: Studi Kasus Festival Pasa Harau. Journal of Tourism Sciences Technology and Industry, 3(1), 73–89. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/JTST
Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/bcdk.v8i1.3799
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
E-ISSN: 2807-3622, P-ISSN: 2355-5149 | DOI: 10.26887/bcdk.Website: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/index
Email: bercadik@isi-padangpanjang.ac.id | jurnal.isipp@gmail.com
Editor in Chief: Prof. Dr. Andar Indra Sastra, M.Hum
Publisher: LPPM ISI Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Phone: (0752) 82077, Fax: (0752) 82803
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.