ANALISIS VISUAL PADA KARAKTER TOKOH-TOKOH WAYANG BEBER LAKON REMENG MANGUNJOYO
Abstract
Penelitian ini adalah untuk mengungkap representasi nilai-nilai budaya masyarakat Jawa melalui karakter- karakter dalam Wayang Beber lakon Remeng Mangunjoyo melalui pendekatan visual. Wayang Beber adalah seni pertunjukan tradisional dua dimensi yang menyampaikan cerita melalui lukisan bergulir dan narasi dalang, dengan kekayaan simbolik pada visualisasi tokohnya. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi visual, dan observasi dengan pelaku budaya di Dusun Gelaran II, Gunung Kidul, Yogyakarta. Perspektif seni rupa seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan simbolik visual digunakan untuk mengeksplorasi makna budaya dalam representasi visual tokoh. Tokoh seperti Remeng Mangunjoyo dan Galuh Candrakirana hingga karakter antagonis seperti Patih Gajah Gurito memiliki karakteristik yang mencerminkan moralitas, status sosial, dan pesan budaya. Studi ini menemukan bahwa setiap tokoh memiliki konstruksi visual unik yang tidak hanya mendukung narasi cerita tetapi juga mengandung nilai kehidupan masyarakat Jawa seperti kesetiaan, kebijaksanaan, dan kekuasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wayang Beber tidak hanya berfungsi sebagai hiburan atau sarana penceritaan, tetapi juga berfungsi sebagai alat visual dan filosofis untuk menyebarkan nilai-nilai budaya. Diharapkan penelitian ini akan menambah literatur seni rupa tradisional dan mendorong pelestarian Wayang Beber sebagai warisan budaya yang berharga secara edukatif dan estetis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifianto, R. (2019). Representasi Nilai Moral dalam Gambar Wayang Beber: Analisis Visual Naratif. Jurnal Humaniora Budaya, 3(2), 45–58.
Arifin, D. (2021). Simbol Visual Tokoh dalam Wayang Beber: Kajian Semiotika Visual. Jurnal Seni Rupa Adiwarna, 7(1), 11–22.
Astuti, D. P. (2018). Makna Simbolik dalam Wayang Beber Pacitan. Jurnal Kajian Seni, 4(1), 15–28.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks: SAGE Publications.
Dondis, D. A. (1973). A Primer of Visual Literacy. Cambridge: MIT Press.
Hermawan, H. (2017). Wayang Beber Sebagai Media Edukasi Kultural Masyarakat Jawa. Jurnal Wacana Seni, 16(2), 33–44.
Kusumaningtyas, R. (2020). Struktur Naratif Visual dalam Gulungan Wayang Beber Gunung Kidul. Jurnal Seni Tradisi Nusantara, 5(1), 60–74.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prasetyo, B. (2022). Revitalisasi Wayang Beber dalam Konteks Seni Pertunjukan Kontemporer. Jurnal Cakrawala Seni, 9(1), 55–68.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wibisana, S. (2016). Revitalisasi Wayang Beber sebagai Media Edukasi dan Pelestarian Budaya. Jurnal Imaji Seni, 14(2), 45–55.
Yulianto, A. (2021). Wayang Beber dan Ketahanan Budaya Lokal: Studi Kasus di Gunung Kidul. Jurnal Antropologi Indonesia, 42(3), 77–89.
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/educraf.v4i2.5673
EDUCRAF
Email: educraf@isi-padangpanjang.ac.id | HP: +62 812-6608-2542
Jurnal URL: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ecraft/
Program Studi Pendidikan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Jln. Bahder Johan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat – Indonesia. 27128
Telp:(0752) 82077 | Faks: (0752) 82803
Email (Prodi): pdkriya2017@gmail.com
Website: https://www.isi-padangpanjang.ac.id/